Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mundur sebagai CEO Amazon, Jeff Bezos Mau Ngapain?

Mundur sebagai CEO Amazon, Jeff Bezos Mau Ngapain? Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Amazon Jeff Bezos telah memilih tanggal untuk mundur sebagai CEO yakni pada 5 Juli 2021. Bezos merupakan pendiri Amazon yang semula dari toko buku internet menjadi raksasa belanja online. Per tanggal itu, posisi eksekutif Amazon akan diambil alih oleh Andy Jassy.

“Kami memilih tanggal itu karena itu sentimental bagi saya,” kata Bezos dalam pertemuan pemegang saham Amazon, Rabu sebagaimana dikutip dari New York Post.

Bezos menjelaskan bahwa tepat 27 tahun yang lalu pada tanggal itu di tahun 1994 Amazon didirikan. Pria berkepala pelontos ini mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO pada bulan Februari.

Baca Juga: Pengumuman!! Jeff Bezos Resmi Mundur dari Amazon per 5 Juli, Ini Pesan untuk CEO Baru!

Bezos, yang berusia 57 tahun mendirikan Amazon.com Inc. yang berbasis di Seattle. Forbes melaporkan bahwa Bezos memiliki harta kekayaan USD189,2 miliar (Rp2.704 triliun) per hari ini, Kamis (27/5/21).

Bezos telah lama menduduki takhta sebagai orang terkaya dunia. Namun, belakangan ini posisinya terancam direbut oleh taipan barang mewah asal Prancis, Bernard Arnault yang merupakan bos LVMH. Per hari ini, Arnault memiliki harta kekayaan USD189 miliar (Rp2.703 triliun), selisih tipis dari Bezos.

Meski mundur sebagai CEO Amazon, Bezos tidak akan pergi jauh. Dia akan menjadi Executive Chairman di Amazon dan fokus pada produk dan inisiatif baru. Dia juga berencana untuk fokus pada usaha lainnya, seperti perusahaan roketnya, Blue Origin, dan koran The Washington Post.

Pada hari Rabu, Amazon juga mengumumkan akan membeli studio bertingkat Hollywood MGM seharga USD8,45 miliar (Rp120  triliun) dengan harapan memenuhi layanan streaming videonya dengan lebih banyak acara dan film untuk ditonton.

Selama sesi tanya jawab di akhir pertemuan, Bezos diminta untuk menjawab kritik bahwa Amazon telah tumbuh terlalu besar dan terlalu kuat. Bezos menolak pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa Amazon menghadapi persaingan yang ketat di setiap industri yang menjalankan bisnisnya, termasuk bisnis ritel intinya saat pasar sudah semakin berkembang.

“Konsumen bisa berbelanja di belasan pengecer nasional besar, ratusan pengecer regional, ratusan ribu pengecer kecil baik secara online maupun di toko,” kata Bezos. “Ini adalah industri yang sangat sehat dan jauh dari situasi pemenang mengambil semua dan kami masih sebagian kecil dari ritel.”

Industri komputasi awan juga terus memiliki persaingan yang sehat, kata Bezos. "Kami menghadapi persaingan dari perusahaan mapan seperti Google, Oracle, dan Microsoft, dan dari perusahaan baru yang sangat sukses melakukan pekerjaan dengan baik dan berkembang sangat cepat, seperti Snowflake dan Twilio," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: