Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak Pandemi Gak Habis-habis, Konglomerat Malaysia Ini Rugi Rp24 Triliun!

Dampak Pandemi Gak Habis-habis, Konglomerat Malaysia Ini Rugi Rp24 Triliun! Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Malaysia Lim Kok Thay, pemilik kasino dan resort terkenal melalui perusahaannya, Genting HK, harus menghadapi penjualan aset dan restrukturasi utang. Pandemi Covid-19 telah menjungkirbalikkan industri pariwisata sehingga kapal pesiarnya merugi.

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat (28/5/21) Operator Star Cruises ini membukukan kerugian bersih USD1,7 miliar (Rp24 triliun) pada tahun 2020, dibandingkan dengan kerugian bersih USD158,6 juta (Rp2,26 triliun) pada tahun sebelumnya.

Meski kini ada tanda-tanda awal pemulihan dan permintaan yang terpendam di pasar perjalanan wisata, ketidakpastian tetap meragukan karena infeksi terus meningkat meski pemerintah mempercepat program vaksinasi.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Cai Kui, Cerai dari Mantan Istri Malah Jadi Miliarder Dunia

"Industri pelayaran tidak diragukan lagi akan berjuang dalam lingkungan yang menantang pada tahun 2021 dan 2022 dengan dampak Covid-19 yang sedang berlangsung," ujar Lim dalam sebuah pernyataan kepada para pemegang saham.

Untuk mengurangi dampak Covid-19, Lim mengatakan grup sedang memulai berbagai inisiatif termasuk divestasi investasi bisnis non-inti. Awal bulan ini, Genting HK menandatangani perjanjian dengan kreditor untuk rekapitalisasi holistik perusahaan yang melibatkan amandemen dan perpanjangan utangnya sekitar USD2,6 miliar (Rp37 triliun).

Selain bisnis jalur pelayarannya, bisnis kasino Lim juga terkena pandemi. Genting Group, perusahaan induk yang terdaftar di Kuala Lumpur untuk kasino, properti, dan minyak sawit ini membukukan kerugian bersih sebesar 2 miliar ringgit (Rp6,9 triliun) pada tahun 2020.

Sementara Genting Singapura, yang mengoperasikan Resorts World Sentosa dan taman hiburan Universal Studios di Singapura masih berada dalam kegelapan pada tahun 2020. Laba bersih turun menjadi SGD68,5 juta (Rp735 miliar) dari SGD688,7 juta pada tahun sebelumnya. Awal bulan ini, ia melaporkan penurunan 26% pada laba bersih kuartal pertama karena Singapura melaporkan lonjakan baru dalam infeksi Covid-19.

Pria 69 tahun ini merupakan orang terkaya ke-10 di Malaysia dengan kekayaan bersih USD2,7 miliar (Rp38 triliun), naik dari USD2 miliar (Rp28 triliun) tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: