Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Presiden Tolong Dengarkan, Pegawai KPK Minta Proses Pelantikan ASN Ditunda!

Pak Presiden Tolong Dengarkan, Pegawai KPK Minta Proses Pelantikan ASN Ditunda! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegawai tetap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo berkenaan dengan dinamika tes wasasan kebangsaan (TWK). Mereka meminta kepala negara untuk menunda proses pelantikan pegawai KPK sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 1 Juni nanti.

"Memerintahkan penundaan pelantikan kami sebagai ASN sampai dengan diselesaikannya berbagai permasalahan yang berkaitan dengan proses peralihan kami sebagai ASN," demikian bunyi surat terbuka tersebut.

Baca Juga: Banyak Tuduhan KPK Dilemahkan Lewat TWK, Ngabalin: Menyesatkan Publik!

Surat terbuka itu juga meminta Presiden Jokowi untuk memerintahkan agar seluruh pegawai tetap dan pegawai tidak tetap selaku keluarga besar KPK untuk dapat beralih status kepegawaiannya menjadi ASN. Hal itu sebagaimana amanat Undang Undang Nomor 19 Tahun 2019.

Dalam surat tersebut, mereka juga meminta pimpinan KPK untuk menunda proses pelantikan sampai dengan polemik peralihan status selesai. Meski demikian, mereka mengaku kalau permohonan itu tidak diperhatikan oleh pimpinan KPK hingga saat ini.

Mereka juga meminta pimpinan KPK agar mengikuti amanat perundangan untuk mengalihkan status kepegawaian seluruh pegawai tetap dan tidak tetap KPK menjadi ASN. Mereka memaparkan tiga acuan hukum perintah peralihan seluruh pegawai KPK menjadi ASN tanpa terkecuali.

Ketiga acuan itu yakni Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2020 serta Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI Nomor 70/PUU-XVII/2019 yang telah dibacakan pada tanggal 4 Mei 2021 lalu. Lagi-lagi, pimpinan KPK mengingkari amanat hukum tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: