Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Tewasnya Ali Mom, Pelajar 15 Tahun Papua yang Dibantai Sadis KKB Teroris

Kisah Tewasnya Ali Mom, Pelajar 15 Tahun Papua yang Dibantai Sadis KKB Teroris Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertengahan bulan lalu, April 2021, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) membunuh seorang pelajar asli Papua, kelas X SMAN 1 Ilaga, Puncak, Papua yang bernama Ali Mom.

Ali dibantai hingga meninggal dunia. Berdasarkan keterangan Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia, Ali Mom dicegat, dibacok dan ditembak oleh OPM ketika mengantarkan pesanan pinang ke kampung Wuloni.

Baca Juga: Kapolda Papua Benarkan Ada Puluhan Teroris Ditangkap di Merauke, Diduga Jaringan Ansharut Daulah

Cerita kekejaman ini berawal dari telepon seluler milik Ali yang berdering, hanya terlihat nomor, tidak ada nama. Nomor yang masuk tersebut tidak ada dalam daftar kontak ponsel milik remaja berusia 15 tahun ini. Tapi, Pelajar ini, tidak curiga, dia pun mengangkat teleponnya.

Dari ujung telepon, terdengar suara seorang pria. Belakangan, diketahui pria itu merupakan salah satu anggota kelompok teroris OPM pimpinan Lekagak Telenggen. Ia meminta pertolongan. Tanpa basa-basi, Ali mengiakan.

Ali dikabarkan memang terbiasa menerima titipan dari siapapun, semata-mata untuk mencari uang tambahan sebagai pelajar asli setempat. Makanya, walaupun malam sudah tiba, dia tetap menggeber motor Yamaha Jupiter MX nya untuk membelikan rokok dan pinang.

Ali diminta mengantarkan titipan itu ke Kampung Uloni, Distrik Ilaga. Setibanya di Uloni, Ali dihadang kelompok teroris OPM pimpinan Lekagak Telenggen. Ali dibantai dengan kejam, ia ditembak sebanyak dua kali dan kepalanya dibacok.
 
"Seketika korban tewas di TKP," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri kepada wartawan, seperti dikutip Minggu, 30 Mei 2021. 

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom pun diketahui telah mengakui membunuh dan membantai sadis pelajar SMA itu. 

Para teroris pembantai bocah tersebut mengaku tahu bahwa korban merupakan pelajar. Namun kelompok OPM ini tetap membunuh korban karena dianggap sebagai provokator dan anggota intelijen atau mata-mata.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: