Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jemaah Haji Indonesia Terancam Batal Beribadah, Hanya Sabar yang Bisa Rakyat Lakukan

Jemaah Haji Indonesia Terancam Batal Beribadah, Hanya Sabar yang Bisa Rakyat Lakukan Kredit Foto: Antara/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS

Apa penyebabnya? Faizasyah menyebut, permasalahannya tidak sederhana dan saling terkait. Dinamika dan keragaman kebijakan masing-masing negara sangat kompleks sejak pandemi, sampai saat ini. Baik kebijakan yang diambil masing-masing negara untuk warga negaranya, maupun yang menyangkut warga negara asing (WNA).

Dinamika dan keragaman kebijakan tersebut, diakui Faizasyah, tidak bisa dielakkan dalam suatu negara menyikapi pandemi. Meski kebijakannya bersifat sementara, dan disesuaikan dari waktu ke waktu. Sama halnya dengan Indonesia, yang terus berupaya menurunkan angka penularan Covid-19.

Lantas bagaimana dengan nasib ibadah haji tahun ini? Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi mengaku, sampai detik ini belum mendapat informasi resmi dari pemerintah Saudi. "Sehingga kami belum bisa mengambil kebijakan lebih jauh," ucapnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily meminta pemerintah memperhatikan kebijakan yang dikeluarkan Saudi. Hari ini, Komisi VIII akan menggelar rapat dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas untuk membahas perencanaan ibadah haji.

"Tapi, kami pesimistis bisa memberangkatkan calon haji dalam jumlah besar. Bahkan bisa jadi seperti tahun kemarin," tuturnya.

Politikus Golkar ini memandang, keselamatan WNI harus menjadi prioritas. Apalagi, ibadah haji melibatkan banyak pihak, dan potensi penularan Covid sangat besar, karena jutaan orang dari berbagai negara kumpul di Tanah Suci.

Soal vaksin, ia yakin pihak Sinovac akan melakukan lobi-lobi ke pemerintah Saudi. Dengan begitu, diharapkan, masyarakat yang sudah divaksin Sinovac, seperti Indonesia, bisa dibolehkan masuk Saudi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menerangkan, pihaknya akan mematangkan kebijakan soal vaksin yang diterima Saudi.

Masalahnya, saat ini Indonesia belum mendapatkan kepastian kuota untuk ibadah haji.

"Kalaupun diberikan sekarang (dengan vaksin bukan Sinovac) tidak akan lengkap dosisnya. Karena waktu dosis kedua akan lebih dari bulan Juli," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: