Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilpres 2024 Diprediksi Ada 3 Poros Koalisi, Simak Analisisnya

Pilpres 2024 Diprediksi Ada 3 Poros Koalisi, Simak Analisisnya Kredit Foto: Viva

Dengan kondisi tersebut, ia menilai bukan tidak mungkin nanti ada figur capres bukan berlatarbelakang kepala daerah, menteri, atau ketua umum.

"Saya pikir nanti akan ada juga capres kaget, publik terkaget bahkan bukan tidak mungkin nama-nama capres di luar cluster kepala daerah, menteri dan ketua umum parpol," jelas Pangi. 

Kemudian, ia menambahkan simulasi capres hanya akan berputar-putar pada partai-partai itu-itu saja karena bisa memenuhi PT. Hal ini lantaran sistem pemilu yang membatasi ruang gerak capres potensial.

"Semisal PDIP, Gerindra dan Golkar, sisanya gabungan partai papan tengah Itupun kalau tidak ada koalisi gemuk yang menggembosi partai papan tengah," sebutnya.

Baca Juga: Sentil UAH, Ade Armando Pasang Badan buat Eko Kuntadhi: Tak Ada Izin, Ya Ilegal!

Menurut Pangi, bila ingin sesuatu yang baru dan Pilpres 2024 lebih atraktif maka presidensial threshold harus dihapuskan. Namun, bila dengan PT 20 persen maka diprediksi akan ada tiga poros koalisi di Pilpres 2024. "Perkiraaan saya bakal ada tiga poros nanti cukup potensial pada Pilpres 2024," jelasnya.

Dia menyebut poros pertama yaitu koalisi PDIP-Gerindra-PKB dengan simulasi mengusung pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani. Lalu, poros kedua yaitu koalisi Nasdem-PKS-Demokrat dengan simulasi pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Selanjutnya, poros ketiga yakni koalisi alternatif Golkar-PPP-PAN dengan simulasi pasangan bisa nama antara lain seperti Airlangga Hartarto, Erick Tohir. "Terlepas dari partai mana yang nanti meminangnya menjadi capres termasuk nama Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil," tuturnya.

Dia bilang selama ini dalam koalisi politik, lebih kuat DNA berbasiskan kekuasaan pragmatis ketimbang ideologis.
Namun, ia menyampaikan tetap harus mendorong lebih dari dua pasang calon presiden. 

Pangi merujuk data survei Voxpol Center bahwa sebesar 40,6 persen ingin Pilpres 2024 diikuti lebih dari 2 pasang capres/cawapres. Atau bisa memunculkan sebanyak mungkin capres alternatif, meskipun terbentur PT 20 persen.

"Jangan sampai terulang rematch pilpres bipolar, akibatnya keterbelahan publik makin menganga lukanya, karena nggak ada capres alternatif sebagai pemecah gelombang dua kutub tersebut," tutur Pangi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: