Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyakit Mengerikan Ini Incar Usia Produktif dan Sumbang 73 Persen Kematian

Penyakit Mengerikan Ini Incar Usia Produktif dan Sumbang 73 Persen Kematian Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2018, penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia diperkirakan menyumbang 73 persen dari seluruh kematian, dengan penyakit kardiovaskular dan kanker menjadi penyebab utama kematian terkait PTM, masing-masing mencapai 35 dan 12 persen.

Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane, mengungkapkan, masih tingginya prevalensi PTM di Indonesia disebabkan gaya hidup yang tidak sehat.

Baca Juga: PDIP Bongkar Kalau Penyakit Lupa Diri Mas Ganjar Itu Bukan Perkara Setahun atau Dua Tahun Saja

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan, 95,5 persen masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah. Kemudian 33,5 persen masyarakat kurang aktivitas fisik, 29,3 persen masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31 persen mengalami obesitas sentral, serta 21,8 persen terjadi obesitas pada dewasa.

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, Cut juga mengatakan, jika dulu penyakit jenis ini biasanya dialami oleh kelompok lanjut usia, maka kini mulai mengancam kelompok usia produktif.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti, mengatakan, masa remaja merupakan periode waktu yang paling penting untuk mencegah PTM di masa yang akan datang dan memaksimalkan kualitas hidup yang sehat di setiap tahapan kehidupan.

"Selama tiga tahun terakhir, kami membangun kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten dan pemangku kepentingan komunitas, serta mendukung pencegahan PTM di kalangan kaum muda di Jagakarsa, Cibinong, dan Mataram,” ujarnya saat launching The Young Health Programme (YHP) hasil kerja sama AstraZeneca dan Yayasan Plan Indonesia, yang digelar virtual, Senin, 31 Mei 2021.

Dini menambahkan, mereka berhasil menjangkau 13 ribu anak muda dan 400 ribu masyarakat. Sementara hasil evaluasi mereka juga menunjukkan hasil yang positif.

"Misalnya saja, 64 persen remaja dan anak muda melaporkan bahwa mereka kini memiliki akses ke layanan kesehatan yang ramah remaja dibandingkan dengan 36 persen data di awal program. Kami sangat bersemangat untuk terus fokus pada upaya pencegahan PTM di kalangan anak muda selama 5 tahun ke depan," kata dia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: