Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hanya dari Ekspor Senjata Perang, Israel Sukses Kantongi Lebih dari Rp118 Triliun

Hanya dari Ekspor Senjata Perang, Israel Sukses Kantongi Lebih dari Rp118 Triliun Kredit Foto: Flash90/Tomer Neuberg

Distribusi ekspor pertahanan Israel terbesar berada di Asia Pasifik dengan 44 persen (41 persen dari tahun sebelumnya). Diikuti oleh Eropa dengan 30 persen (meningkat dari 26 persen), Amerika Utara dengan 20 persen (menurun dari 26 persen pada 2019), Afrika dengan empat persen dan Amerika Latin pada 2 persen (menurun dari 4 persen). "Dengan penandatanganan Kesepakatan Abraham, ada "potensi besar" untuk kesepakatan dengan negara-negara Teluk," kata Kulas.

Menurut Gantz, Israel memiliki pasar baru dan peluang signifikan untuk pembangunan yang akan berkontribusi dan menyuntikkan miliaran ke ekonomi lokal, membawa pekerjaan baru, dan berkontribusi pada keamanan Israel.

“Seluruh pembentukan pertahanan dan SIBAT akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mendukung industri lokal. Sambil berinvestasi di pinggiran Israel dan berkontribusi pada ketahanan Negara Israel,” katanya.

Gantz mengatakan penting bahwa Israel tidak menjual senjata yang dapat dijual kembali dan digunakan untuk melakukan genosida atau pelanggaran hak asasi manusia lainnya. "Kebijakan kami adalah memastikan bahwa apa yang kami jual tidak pernah membahayakan keamanan kami dan kami tidak menjual kepada mereka yang tidak memenuhi standar moral Negara Israel," katanya.

Meski demikian, Israel telah memberikan senjata ke beberapa negara yang dituduh melakukan pelanggaran HAM. Salah satu negara yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia adalah Azerbaijan, adalah pelanggan utama Israel. 

Menurut data yang dikumpulkan oleh Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Israel adalah pemasok senjata utama ke Azerbaijan selama lima tahun terakhir dengan penjualan lebih dari Rp 10 triliun. Pembelian dari Israel merupakan 60 persen dari impor senjata Azeri dari 2016-2020.

Awal tahun ini pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno Karabakh yang diperebutkan, menyaksikan pasukan Azeri menggunakan munisi tandan dan drone kamikaze seperti Harop buatan Israel melawan pasukan Armenia. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: