Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Pandemi, Pamor Layanan Digital Semakin Bersemi

Saat Pandemi, Pamor Layanan Digital Semakin Bersemi Kredit Foto: Katadata Insight Center
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada peningkatan adopsi dan penggunaan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, terutama pada Generasi Z.

Konsumsi layanan digital ini mencakup belanja online (e-Commerce), layanan pesan-antar makanan (food delivery), dan layanan pengantaran sembako.

Baca Juga: Asyik! Flip Kenalkan Fitur Baru Top Up Dompet Digital Gratis

Demikian rangkuman dari hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan secara online terhadap 1.146 responden. Periode survei dilakukan pada 13  hingga 18 April 2021 dan melibatkan responden berusia 18-29 tahun dari Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Yogyakarta.

Sebanyak 82% responden berusia 18-26 tahun atau dikenal dengan Generasi Z. Head of Research KIC Stevanny Limuria mengungkapkan tujuan penelitian ini ingin  mengeksplorasi bagaimana pandemi mempengaruhi pola konsumsi layanan online mereka, dengan fokus pada e-commerce, pengiriman makanan (food delivery), dan pengiriman bahan makanan (groceries) sebagai kategori yang semakin populer sejak pandemi.

“Survei ini menyorot pola konsumsi layanan digital di kalangan generasi Z. Kami fokus pada mereka karena mereka lahir dan besar di tengah era teknologi yang berkembang pesat, dengan lahirnya media sosial dan internet. Selain mewakili sebagian besar penduduk Indonesia, mereka juga memiliki daya beli yang cukup tinggi,” kata dia.

Hasil survei menemukan bahwa konsumsi layanan digital ini meningkat sebagai akibat dari pandemi. Peningkatan terlihat dari adanya pengguna baru layanan online, serta perilaku responden yang menyatakan akan terus menggunakan layanan digital, bahkan setelah pandemi.

Survei juga menunjukkan bahwa selama tiga bulan terakhir 57% responden merupakan pengguna aktif situs e-Commerce, 36% menggunakan layanan pengiriman makanan, dan 23% menggunakan layanan pengiriman bahan makanan.

Survei tersebut juga menemukan bahwa Generasi Z cenderung mengunggulkan pemain utama di tiga kategori tersebut. Dalam pengiriman makanan misalnya 50% dari peserta survei memilih GrabFood sebagai penyedia layanan pesan-antar makanan online yang paling sering mereka gunakan dalam tiga bulan terakhir.

Kemudian diikuti oleh gofood (46%), ShopeeFood (3%), dan Maximfood (

Peserta survei yang memilih GrabFood dan gofood sebagai penyedia layanan pengiriman pilihan mereka menunjukkan penawaran promo, biaya pengiriman yang lebih rendah, dan kemudahan penggunaan aplikasi sebagai tiga alasan utama untuk memilih penyedia tersebut. Pertimbangan penting lainnya adalah metode pembayaran dan jenis pilihan makanan.

Untuk pengiriman online groceries, survei menemukan bahwa Shopeemart, gomart, dan GrabMart adalah tiga layanan yang paling banyak digunakan dalam tiga bulan terakhir.

"Diantara ketiganya, GrabMart adalah pemain baru, yang baru diluncurkan saat pandemi. Meskipun demikian, saat ini GrabMart menjadi pilihan yang disukai di antara 17% responden. Shopeemart dan gomart yang sudah ada lebih lama - disukai oleh 36% dan 16% dari konsumen masing-masing," kata Stevanny.

Preferensi merek didorong oleh kemudahan penggunaan, promo/diskon, dan kecepatan pengiriman. Untuk e-Commerce, 86% peserta survei menyatakan pernah menggunakan Shopee sebelumnya, disusul 53% Lazada, dan 50% Tokopedia.

"Shopee juga menjadi yang teratas, dalam hal situs e-Commerce yang paling sering digunakan," tambahnya.

Dalam memilih e-Commerce, pengguna generasi Z menunjukkan tiga alasan utama berikut untuk lebih sering memilih platform tertentu, yaitu promo/diskon (65%), aplikasi yang mudah digunakan (61%), dan harga produk lebih murah (54%).

Pada masa mendatang, menurut Stevanny, penggunaan platform belanja online diperkirakan akan semakin meningkat dengan 42% generasi Z mengatakan akan lebih sering menggunakannya dalam enam bulan ke depan.

“Namun, dengan begitu banyak pemain besar di industri ini, persaingan akan semakin ketat dalam memperebutkan ceruk pasar ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: