Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Orang yang Bakal Bantu-bantu Kim Jong-un Tidak Jelas, Analis Sampai Dibuat Bingung: Ini Beda...

2 Orang yang Bakal Bantu-bantu Kim Jong-un Tidak Jelas, Analis Sampai Dibuat Bingung: Ini Beda... Kredit Foto: Rodong Sinmun
Warta Ekonomi, Seoul -

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memiliki orang kedua yang baru, menurut kutipan dari dokumen pemerintah yang dilihat oleh CNN. Posisi itu dibuat pada Januari sebagai bagian dari revisi aturan Partai Pekerja Korea (WPK), organ politik komunis yang mengatur negara rahasia. Namun tidak jelas siapa yang mengisinya.

Para ahli percaya itu bisa kosong atau ditempati oleh Jo Yong Won atau Kim Tok Hun, dua orang paling berkuasa di pemerintahan Korut. Jo, yang berusia 60-an dan diyakini sebagai salah satu pembantu Kim Jong Un yang paling lama menjabat dan paling dipercaya, menjabat sebagai sekretaris komite pusat WPK. Dia sering difoto bersama pemimpin muda Korea Utara itu. Kim Tok Hun adalah perdana menteri pemerintah Korut.

Baca Juga: Partai Buruh Korut Pasang 2 Orang Baru Langsung di Bawah Kim Jong-un, Ternyata Menjabat...

Dilansir CNN, Rabu (2/6/2021), Jo dan Kim, menurut media pemerintah Korut, telah memimpin pertemuan atau melakukan kunjungan resmi ke seluruh negeri tahun ini yang sebelumnya kemungkinan akan ditangani oleh Kim Jong Un.

Beberapa analis percaya bahwa hanya anggota Komite Tetap Politbiro, eselon paling atas dari WPK, yang memenuhi syarat untuk peran baru tersebut. Itu berarti saudara perempuan Kim yang kuat, Kim Yo Jong, mungkin bukan orang yang dipilih untuk peran itu, menurut Lim Eul-chul, seorang profesor di Sekolah Pascasarjana Studi Korut Universitas Kyungnam.

Meskipun Kim memiliki pengaruh "sebanding dengan orang paling kuat kedua di Korut," dia tidak menempati peringkat tinggi di WPK, catat Lim.

Namun, mantan Menteri Unifikasi Lee Jong-seok mengatakan kemungkinan Kim Yo Jong dapat mengisi peran tersebut jika terjadi keadaan darurat.

Tidak ada indikasi bahwa pembentukan posisi tersebut ada hubungannya dengan kesehatan Kim Jong Un, yang menjadi bahan spekulasi intens tahun lalu setelah ia menghilang dari media pemerintah selama beberapa minggu.

Juga tidak mungkin siapa pun yang menduduki posisi baru, yang secara resmi menjadi sekretaris pertama WPK, akan mengambil alih kekuasaan dari Kim Jong Un jika dia mati atau menjadi lumpuh.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: