Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Trenggono Dorong Kampung Gurami BIMA untuk Kesejahteraan Masyarakat Lima Puluh Kota

Menteri Trenggono Dorong Kampung Gurami BIMA untuk Kesejahteraan Masyarakat Lima Puluh Kota Kredit Foto: KKP

Gurami dapat diberikan pakan dedaunan dengan sedikit input pakan yang bahannya bersumber protein hewani. Sebagai kelompok herbivora, gurami mengandung anti oksidan, omega 3 dan albumin  yang baik untuk kesehatan. Dengan mengusung green product, gurami juga dilirik di pasar internasional dengan banyak permintaan dari negara-negara yang mengusung produk eco friendly seperti di pasar Eropa dan Tiongkok.

Disamping itu, ikan Gurami BIMA juga bernilai ekonomis penting, karena mempunyai nilai pasaran yang tinggi, volume produksi makro yang tinggi dan luas, serta mempunyai daya produksi yang tinggi. 

Keberadaan ikan gurami di Kabupaten Limapuluh Kota juga sangat penting karena ikan gurami merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan adat dan budaya masyarakat.

Sebagai salah satu kelompok yang akan mengimplementasikan Gurami BIMA untuk budidaya yaitu kelompok pembudidaya ikan 'Anak Kociak' merupakan salah satu Unit Perbenihan Rakyat (UPR) di Kabupaten Lima Puluh Kota tepatnya di Nagari Suliki, Kecamatan Suliki. Pokdakan ini mengelola lahan seluas 7 hektare dengan kolam sebanyak 65 buah.  

Di Nagari Suliki sendiri terdapat  27 UPR yang mengelola pembenihan gurami  dengan produksi benih saat ini sebanyak 7.879,18 ton dan sebanyak 58.270.405 ekor benih yang didistribusikan di luar Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu Payakumbuh, Riau, Batam dan Kepri. Dengan berbagai kelebihannya, diharapkan Kabupaten Limapuluh Kota dapat mengoptimalkan produksi benih per tahun sebanyak 150 juta ekor benih (peningkatan sebesar 55 persen) dan mampu menjadi kabupaten yang mandiri dalam penyediaan benih gurami.  

Dengan adanya Kampung Ikan Gurami juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan budidaya, membuka lapangan pekerjaan, dan mewujudkan kampung-kampung perikanan yang mengusung kearifan lokal.

Dalam peresmian Kampung Ikan Gurami BIMA, Menteri Trenggono turut meninjau beberapa komoditas baru hasil riset lingkup Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Limapuluh Kota yaitu ikan Tor  Duorenensis Gariang 'Sakti' sebagai ikon yang benilai jual tinggi dan memiliki nilai kearifan lokal dan juga ikan hias lokal yakni Green Sumatera, Rasbora Harlequin, Botia dan Rainbow Kurumoi.

Selain itu juga diserahkan bantuan induk dan calon induk kepada calon pengguna secara simbolis, berupa 20 ekor calon indukan ikan gurami BIMA, 200 ekor anakan ikan Tor, 50 ekor Green Sumatera, 50 ekor Botia Sumatera kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Limapuluh Kota; 20 ekor calon indukan ikan gurami BIMA dan 200 ekor benih calon induk gurami BIMA kepada Pokdakan Anak Kociak; 20 ekor calon indukan ikan gurami BIMA dan 50 ekor indukan rainbow kurumoi untuk DJPB; 50 ekor anakan ikan Tor untuk pemuka adat; juga 50 ekor anakan ikan Tor untuk pelaku utama usaha perikanan untuk Pokdakan Sarasah Jaya, Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang Kecamatan Harau serta serah terima dokumen persetujuan hibah lahan seluas 1hektare dari Bupati Lima Puluh Kota kepada Kepala BRSDM untuk pembangunan Instalasi Riset Perikanan Regional Sumatera.

BRPI Pusriskan juga siap berkolaborasi untuk perbanyakan calon induk gurami BIMA agar kebutuhan induk unggul di masyarakat dapat terpenuhi.

Pada kesempatan itu, KKP juga menyerahkan pinjaman modal Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), dengan nilai total sekitar Rp1,625 miliar, kepada Anggola Marpauh (sektor usaha pembudidaya ikan); Pokdakan Mandiri; pegiat sektor usaha pembudidaya ikan; dan pegiat sektor usaha budidaya dan pemasar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: