Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada Long Covid, Kondisi Psikis dan Gaya Hidup Bisa Jadi Faktor Pemicu

Waspada Long Covid, Kondisi Psikis dan Gaya Hidup Bisa Jadi Faktor Pemicu Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyintas Covid-19 masih bisa berpotensi mengalami Long Covid atau merasakan gejala lanjutan selama beberapa minggu meskipun telah dinyatakan negatif. Dokter Spesialis Paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi Rumah Sakit TK I R. Said Sukanto, dr. Yahya Sp.P, mengatakan bahwa kondisi psikis dan gaya hidup penyintas Covid-19 bisa jadi salah satu pemicunya.

Umumnya, gejala yang lebih berat akan timbul pada penyintas yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta sejak sebelum terpapar virus, misalnya obesitas atau diabetes. Namun, di samping itu, aspek kesehatan jiwa juga menjadi faktor penting pada fenomena Long Covid ini.

Baca Juga: Rasakan Lengan Nyeri Setelah Vaksinasi Covid-19? Coba Trik Viral Ini...

"Orang yang punya komorbid, misalnya obesitas, atau ada gangguan kesehatan mental itu juga salah satu faktor yang menyebabkan seseorang menderita Long Covid," ujar Yahya pada Dialog Produktif Kabar Kamis bertajuk Long Covid: Kenali dan Waspadai, Kamis (3/6/2021).

Jika seseorang berada pada kondisi mudah panik atau sedang mengalami gangguan depresi, hal tersebut dapat memicu terjadinya gejala lanjutan Covid-19. Selain itu, pola gaya hidup penyintas Covid-19 juga menjadi faktor penting penyebab Long Covid.

Yahya menyampaikan, kebanyakan penderita Long Covid merupakan laki-laki yang memiliki kebiasaan merokok. "Itu juga ikut memberatkan gejala akibat adanya infeksi Covid-19," katanya.

Kualitas kesehatan penyintas Covid-19 sebelum terpapar dapat menentukan besar peluang terjadinya gejala sisa berkelanjutan. Jika seseorang sudah terbiasa berolahraga serta kondisi psikis dan fisiknya baik, kemungkinan besar pada fase pascacovid orang tersebut dapat kembali menjalani hidup dengan normal.

Namun, tentu saja ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi untuk makin meminimalisasi peluang terjadinya Long Covid.

"Syaratnya, dalam 2 minggu setelah rawat inap, penyintas Covid-19 harus beristirahat, olahraga ringan 30 menit per hari, perhatikan faktor gizi dan makanan, serta tambahan konsumsi vitamin tertentu yang dirasa perlu," jelas Yahya.

Menurut Yahya, hingga sejauh ini, jumlah penyintas Covid-19 yang mengalami Long Covid sampai satu bulan berada di angka 53,7 persen. Kemudian, yang mengalami gejala lanjutan selama satu sampai enam bulan sekitar 43,6 persen dan yang lebih dari enam bulan sekitar 2,7 persen.

Yahya mengimbau masyarakat untuk segera berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala Long Covid. Gejala yang paling sering dirasakan adalah mudah kelelahan, batuk, nyeri otot, sakit kepala, gangguan tidur, dan nyeri sendi.

"Pada saat perawatan atau isolasi mandiri, coba diperhatikan. Jika ada gejala, segera konsultasikan ke dokter. Jangan merasa nyaman lalu minta pulang atau langsung diabaikan," tegas Yahya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: