Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Perusahaan Milik Konglomerat Alexander Tedja: Cuan Pakuwon Melesat Ratusan Miliar Rupiah

Nasib Perusahaan Milik Konglomerat Alexander Tedja: Cuan Pakuwon Melesat Ratusan Miliar Rupiah Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan properti milik konglomerat Alexander Tedja, yakni PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan kenaikan laba bersih signifikan hingga ratusan miliar rupiah. Per Maret 2021, laba bersih Pakuwon menembus Rp236,69 miliar. Nilai tersebut 254,54% dari laba Maret 2020 lalu yang hanya Rp66,76 miliar.

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, lonjakan laba bersih tersebut belum selaras dengan pendapatan Pakuwon yang justru tertekan. Pemilik Mal Kota Kasablanka ini mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 32,12% dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp1,12 triliun pada kuartal I 2021. Baca Juga: Bukan 7.000 Orang, Berapa Karyawan yang Terdampak Penutupan Giant Milik Hero Supermarket?

Meski pendapatan turun, Pakuwon dapat membukukan cuan yang lebih besar karena adanya efisiensi pada pos beban. Misalnya saja, beban pokok pendapatan ditekan dari awalnya Rp673,46 miliar pada awal 2020 menjadi Rp596,75 miliar pada awal 2021. Berikutnya, beban penjualan dapat membaik dari angka Rp52,68 miliar menjadi Rp32,28 miliar. Baca Juga: Mau Dapat Cuan Belasan Miliar Rupiah dari Phapros? Ini Dia Waktunya!

Begitu pula dengan beban keuangan, di mana jumlahnya terpangkas dari Rp69,35 miliar per Maret 2020 menjadi Rp61,58 miliar per Maret 2021. Penurunan signifikan terjadi di beban pajak final, yakni awalnya menembus Rp89,47 miliar dan berubah menjadi Rp61,12 miliar. 

Selain itu, Pakuwon memangkas kerugian selisih kurs secara signifikan, awalnya Rp557,62 miliar pada Q120 menjadi hanya Rp108,79 miliar pada Q121. Bahkan, bagian rugi bersih entitas asosiasi yang awal tahun lalu mencapai Rp2,38 miliar berbalik menjadi untung sebesar Rp4,32 miliar pada awal tahun ini.

Begitu pun dengan kerugian instrumen keuangan derivatif yang mencapai Rp53,86 miliar kini menjadi keuntungan sebesar Rp55,76 miliar. Aset Pakuwon Jati tercatat tumbuh menjadi Rp26,66 triliun pada Maret 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: