Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengingat Kembali Imam Khomeini dan Palestina

Mengingat Kembali Imam Khomeini dan Palestina Kredit Foto: Instagram/Middle East Eye

Pasca Revolusi Islam Iran pun, Imam Khomeini semakin mengikuti perkembangan isu Palestina dan dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan bahaya Israel dan Zionis. Dari ucapan-ucapan Imam Khomeini, dapat disimpulkan pokok-pokok persoalan Palestina dalam pemikirannya sebagai berikut:

- Pemisahan persoalan Yahudi dari Zionisme

- Menyerukan umat Islam untuk bersatu melawan Israel

- Mengalokasikan dana keagamaan untuk para pejuang Palestina

- Menjadikan Jumat terakhir bulan suci Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia

- Penghapusan Israel

Secara umum, fungsi terpenting dari pemikiran Imam Khomeini dalam persoalan Palestina dapat disebutkan sebagai berikut: Mengungkap sifat rasis dan anti-kemanusiaan dari rezim Zionis, pembentukan dan kemenangan gerakan Islam dan kesyahidan pada arus perlawanan rakyat Palestina, kegagalan kompromi dan rencana AS di Timur Tengah dan sambutan dunia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan Zionisme.

Imam Khomeini menyebut perang melawan Zionisme internasional dan kekuatan ambisius sebagai sebuah perang abadi antara kaum mustadhafin (tertindas) dengan mereka. Sang Imam juga melihat Palestina dan Quds (Yerusalem) sebagai poros gerakan ini dan memaparkan ajaran Islam sebagai poros ideologi perlawanan ini. Karena Zionisme telah melucuti hampir semua ajaran agama dan non-agama lainnya di bidang perlawanan terhadap mereka.

Hari ini, pemikiran Islam sendiri masih tegak di hadapan arus ini. Melihat perkembangan di tingkat internasional dan bahwa perang atau perlawanan nyata terjadi antara Zionisme dengan Islam, maka lapisan masyarakat dunia yang tertindas yang disebut oleh Imam Khomeini sebagai mustadhafin, secara alami terinspirasi dari ideologi Islam dan mampu berdiri melawan Zionisme serta besar harapan meraih kemenangan.

Karena Palestina adalah wilayah pertama dari perang ini, mendukung kemerdekaan Palestina menjadi sebuah taklif (kewajiban) global. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: