Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Uji Lab BPA TUV Laboratories, Kemenperin Anggap Isu yang Bergulir Tidak Jelas

Soal Uji Lab BPA TUV Laboratories, Kemenperin Anggap Isu yang Bergulir Tidak Jelas Kredit Foto: Istimewa

“Kita hanya terima saja permintaannya. Galonnya dari mereka. Kita juga tidak tahu galon itu sudah mereka apakan atau apa, kita juga tidak tahu. Kita hanya menerima sampel galon itu saja. Jadi tidak mewakili galon-galon yang ada di pasaran juga. Mungkin begitu,” kata Asisten Manajer Sales TÜV NORD Indonesia Laboratories, Angga, Kamis (20/5).

Dia mengatakan TUV itu hanya lab independen yang menganalisa sampel atas permintaan para customer dan bukan lembaga yang melakukan penelitian.   “Jadi, kalau penelitiannya bukan kita yang melakukan. Kita hanya menganalisa saja si produk galon guna ulang tersebut. Sampelnya itu dari yang meminta kita untuk melakukan uji lab. Jadi, sampelnya bukan dari kita juga tapi dari customer,” ucapnya. 

Soal pemberitaan JPKL, dia menegaskan hanya menganalisa kadar BPA itu dari sampel yang diberikan customer dan sesuai dengan permintaan mereka.  “Sebagai  lab independen, kita menerima sampel dari siapapun. Tapi terkait JPKL itu saya kurang paham juga. Itu kita anggap customer kita. Cuma yaitu, yang diuji bukan air tapi galonnya. Itu memang ada permintaannya dari JPKL. Tapi, kita nggak tahu maksud mereka publish itu untuk apa,” tuturnya.

Dia mengatakan tidak ada juga ijin tertulis dari TUV mengenai hasil lab yang dipublish JPKL itu. “Karenanya, kita saat ini juga lagi meminta konfirmasi dari JPKL. Kita kaget, kenapa nama kita ditulis dalam pemberitaan tersebut. Mereka tidak ada ijin juga untuk menulis nama kita di pemberitaan tersebut. Kita lagi coba hubungi orang JPKL tapi belum ada respon,” katanya.

Menurutnya, TUV memang tidak pernah tahu maksud dan tujuan uji lab itu dilakukan. “Karena kita kan banyak juga customer lain yang menganalisa ke kita, tapi kita tidak pernah tanya tujuannya untuk apa. Apakah itu buat registrasi atau internal saja. Kita hanya melakukan uji lab sesuai dengan permintaan mereka saja, apa yang harus diuji,” ucapnya. 

Dalam hal uji lab galon guna ulang dari JPKL ini juga menurutnya, TUC hanya menerima sampel, dan melakukan uji BPA dalam galon itu sesuai permintaan JPKL. “Kita tidak tahu tujuannya untuk apa. Jadi mereka yang bawa galonnya ke kita dan bukan kita yang mencari sampel galonnya. Hasilnya kemudian kita berikan kepada merka. Tapi yang perlu digarisbawahi, kita tidak tahu sampel galonnya darimana dapatnya, apakah samplingnya mewakili yang ada di pasaran juga kita tidak tahu. Proses samplingnya seperti apa, kita tidak tahu,” katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: