Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Video 'Marah-Marah' Bupati Alor, Pengakuan Risma: Dia Enggak Mau Ngomong Sama Aku

Viral Video 'Marah-Marah' Bupati Alor, Pengakuan Risma: Dia Enggak Mau Ngomong Sama Aku Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma mengaku sudah merasakan perlakuan tidak elok dari Bupati Alor, NTT Amon Djobo, sebelum video viral Amon yang memarahi staf Kementerian Sosial dan dirinya beredar luas.

Risma tidak sekali berada dalam satu acara dengan Bupati Alor Amon Djobo. Ia dua kali hadir dalam satu acara, dan Amon tak menegur juga tak menyapa Risma.

Baca Juga: PDIP Ambil Langkah Cabut Dukungan, Risma Hormati Keputusan Partai

"Pernah, aku sengaja datang (dalam satu acara). Sebetulnya sebelum viral. Tapi aku tahu dia marah-marah. Aku sengaja datang, aku mau jelaskan, tapi dia enggak mau ngomong sama aku," kata Risma di sela menghadiri acara penyerahan aset Pemerintah Kota Surabaya, di kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Jumat (4/6/2021).

Risma tak mempersoalkan sikap Bupati Amon Djobo itu. Sebab, mantan Wali Kota Surabaya itu merasa tidak bersalah. Menurutnya, hal yang diurus di Kemensos tidak hanya masalah kebutuhan hajat hidup satu dua orang saja, tapi seluruh warga yang ada di Alor, setelah badai menerjang banyak wilayah di NTT.

"Pernah aku diajak Pak Menko ke sana, kemudian ada dua acara, ada di Pantar Selatan atau Utara gitu. Pertama ada bupati, tapi beliau tidak menyapa saya dan saya enggak masalah. Acara kedua beliau meninggalkan tempat aku di situ sama Kapolres dan Pak Danrem. Bagiku yang penting warga enggak kelaparan karena itu tugasku," jelas Risma.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa program yang dipersoalkan Bupati Djobo seperti dalam videonya yang viral itu bukanlah PKH, tapi bantuan sosial untuk bencana. Lagi pula, lanjut Risma, PKH disalurkan tidak melalui pemerintah daerah, tapi langsung ke rekening warga penerima manfaat.

"Kalau bupatinya mau bagikan, itu malah salah," tandasnya.

Sebelumnya, beredar video mempertontonkan Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo, sedang memarahi staf Kementerian Sosial. Tak hanya itu, dalam video tersebut terekam jelas Bupati Djobo sindir Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga sebut Presiden Jokowi.

Kejadian tersebut terjadi di rumah jabatan Bupati. Saat itu, Bupati Djobo sedang menerima kedatangan tamu dari Kementerian Sosial yang diutus oleh Menteri Risma. Dalam video terlihat Bupati Djobo sedang memarahi staf Mensos Risma terkait teknis penanganan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Ia kesal lantaran bantuan itu bukan diurus oleh pemerintah Kabupaten Alor, tetapi malah diurus salah satu partai politik dan dibagikan oleh ketua DPRD di wilayah dapilnya. Saking kesal, ia menuding ada iming-iming politik dibalik bantuan itu.

"Sembarang saja tu. Jangan pakai politik-politik model begitu. Dia tidak tahu proses bantuan pola penanganan, teknis penanganan ini sampai di bawah. Mulutnya lebih cepat dari pikiran, pejabat apa model begitu tu, menteri model apa begitu, dia tidak pernah datang ke Alor ko," ungkap Bupati Djobo yang diduga menyinggung Menteri Risma.

Dalam video tersebut Bupati Djobo pun menyuruh tamu staf Kementerian itu untuk pulang dan berencana membuat surat untuk Presiden.

"Pa dorang besok tidak boleh ada di sini. Besok kamu pulang sudah. Besok saya bikin surat kasih Presiden itu. Dia pikir dia terlalu hebat apa. Dia pimpin Surabaya hanya tanam bunga, pohon ko tau apa. Kau punya laporan itu kasih Presiden saja," ucap Bupati Djobo dalam video itu.

Dia juga menyuruh para staf kementerian itu untuk tanya langsung ke Presiden dan Gubernur tentang siapa dirinya. Selain itu, ia menyebut Menteri Risma bodoh dan membandingkannya dengan Khofifah Indar Parawansa. Dia membandingkan Khofifah lebih baik dari Risma. Di akhir video tersebut ia bahkan ingin melempar kursi ke staf kementerian saking kesalnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: