Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mesir Isyaratkan Ambil Alih Gaza, Situasi di Lapangan Terkini Bikin Rakyat Palestina Bertanya

Mesir Isyaratkan Ambil Alih Gaza, Situasi di Lapangan Terkini Bikin Rakyat Palestina Bertanya Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Warta Ekonomi, Kairo -

Pemandangan puluhan buldoser Mesir, derek dan truk memasuki Jalur Gaza Jumat lalu telah membuat beberapa warga Palestina bertanya-tanya apakah Mesir berencana untuk kembali ke daerah kantong pantai yang diperintahnya antara tahun 1948 dan 1967.

Keputusan Mesir untuk mengirim peralatan bangunan dan insinyur ke Jalur Gaza datang dalam konteks janji Kairo untuk berkontribusi pada upaya rekonstruksi di sana setelah pertempuran baru-baru ini antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Dengar dari Bosnya Langsung, Hamas: Janji, Kami Haram Ambil Dana Rekonstruksi Gaza

Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi telah menjanjikan $500 juta untuk membantu membangun kembali rumah dan bangunan yang hancur selama pertempuran.

Kehadiran tim konstruksi Mesir di Jalur Gaza berarti bahwa Hamas dan faksi Palestina lainnya tidak akan dapat melanjutkan serangan roket ke Israel, sumber-sumber Palestina mengatakan kepada The Jerusalem Post.

"Akan sulit bagi Hamas untuk memulai putaran lain pertempuran dengan Israel ketika ada banyak orang Mesir di dalam Jalur Gaza," kata sumber tersebut, dilansir Jerussalem Post, Senin (7/6/2021).

“Jika Hamas atau Jihad Islam Palestina mulai menembakkan roket ke Israel sementara tim konstruksi Mesir bekerja di Jalur Gaza, kedua kelompok itu akan mendapat masalah dengan Mesir.”

Menurut sumber, Mesir telah memperingatkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar agar tidak memulai putaran pertempuran lagi sementara Kairo mengejar upayanya untuk membantu membangun kembali Jalur Gaza.

Selama Perang Kemerdekaan 1948, Liga Arab membentuk “Pemerintahan Seluruh Palestina” untuk memerintah Jalur Gaza yang dikuasai Mesir. Orang-orang Palestina yang tinggal di daerah kantong itu diberikan paspor “Semua-Palestina”. Mesir tidak menawarkan mereka kewarganegaraan. Setelah pembubaran “Pemerintahan Seluruh Palestina pada tahun 1959, Mesir terus menguasai Jalur Gaza hingga tahun 1967.

Orang Mesir, bagaimanapun, tidak pernah mencaplok Jalur Gaza dan memilih untuk mengelolanya melalui seorang gubernur militer.

“Ada banyak desas-desus bahwa orang Mesir berencana untuk kembali ke Jalur Gaza,” kata seorang jurnalis veteran Palestina di daerah kantong pantai yang dikuasai Hamas. “Banyak orang di sini yakin bahwa pekerjaan rekonstruksi yang disponsori Mesir adalah bagian dari rencana untuk membuka jalan bagi kehadiran keamanan permanen Mesir di Jalur Gaza.”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: