Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Tencent, Konglomerat Sosial Media Paling Berharga di Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Tencent, Konglomerat Sosial Media Paling Berharga di Dunia Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tencent Holdings Limited juga dikenal sebagai Tencent adalah perusahaan induk konglomerat teknologi multinasional China. Didirikan tahun 1998, anak perusahaannya secara global memasarkan berbagai layanan dan produk terkait internet termasuk hiburan, kecerdasan buatan, dan teknologi lainnya.

Tencent masuk dalam daftar perusahaan terkaya berdasarkan pendapatan menurut Fortune Global 500. Perusahaan teknologi ini menduduki peringkat ke-197 di tahun 2020 dengan total pendapatan mencapai 54,61 miliar dolar AS setahun.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Auchan, Ritel Prancis Lagi Terhuyung-huyung Jalani Bisnisnya

Pertumbuhan pendapatan Tencent tercatat lebih dari 15 persen tahun itu. Sedangkan, perusahaan mendapat keuntungan sebesar 13,50 miliar dolar AS dengan total kenaikan dari tahun sebelumnya 13,5 persen.

Konglomerat China ini menyimpat aset sebesar 136,95 miliar dolar AS per 2020. Alhasil capaian ini mengangkatnya naik 40 peringkat dari 2019 ke 2020.

Tencent bisa dianggap salah satu perusahaan teknologi tinggi dengan cakupan paling luas di China dalam hal diversivikasi. Mungkin saja keseharian banyak orang saat menjelajahi teknologi, konten, layanan dan aplikasi daring Tencent berada di belakangnya. 

Lantas untuk selanjutnya, bagaimanakah kisahnya dalam perjalanan sebagai perusahaan rakasasa dunia? Warta Ekonomi pada Selasa (8/6/2021), melansir berbagai sumber akan menjabarkan secara ringkas kisah Tencent dalam artikel sebagai berikut.

Dimulai pada 1998, Tencent Holdings Limited mendapat keistimewaan sebagai salah satu perusahaan pertama yang berfokus pada internet di China. Baik melalui akuisisi dan merger (penggabungan), bahkan lewat anak perusahaannya, Tencent memiliki sejumlah penyedia layanan internet, platform media sosial, aplikasi penggunaan sehari-hari, hingga platform hiburan.

Ma Huateng, sang bapak pendiri, bersama empat temannya meluncurkan produk pertama Tencent tahun 1999. Produknya berupa layanan pesan instan berbasis personal computer (PC) gratis yang disebut OICQ. Pada gilirannya layanan itu berganti nama menjadi QQ.

Meskipun mengamankan satu juta pengguna di tahun pertamanya, tetapi perusahaan tetap tidak menguntungkan. Baru pada 2001, setelah peluncuran platform perpesanan MobileQQ untuk ponsel, Tencent memperoleh keuntungan pertamanya sebesar 1,2 juta dolar AS dari penjualan 5,9 juta dolar AS. Tiga tahun kemudian, Tencent tercatat di Bursa Efek Hong Kong.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: