Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susun Program Pengurangan Limbah B3, PKT Berhasil Kurangi Hingga 245 Ton

Susun Program Pengurangan Limbah B3, PKT Berhasil Kurangi Hingga 245 Ton Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka upaya peningkatan efisiensi pengelolaan lingkungan, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menyusun beberapa program inovasi untuk mengurangi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Upaya tersebut berhasil membuat PKT mengurangi limbah B3 sebanyak 245,67 ton pada 2020 lalu.

"Kami telah menerapkan Life Cycle Assesment (LCA) yang mencakup lima aspek lingkungan, termasuk 3R limbah B3," kata Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi pada siaran pers yang diterima Warta Ekonomi, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Tingkatkan Efiesiensi Tata Kelola Lingkungan, PKT Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 680 Ribu Ton

Program 3R Limbah B3 yang disusun oleh PKT mencakup pengurangan limbah B3 oli bekas, penggantian kemasan bahan kimia dengan kemasan isi ulang, decoking katalis primary reformer, pengurangan limbah B3 resin bekas di unit Mixbed, pemanfaatan limbah B3 Fly Ash-Bottom Ash, dan penggunaan tinta isi ulang di area perkantoran.

Tidak hanya itu, dalam upaya pengelolaan limbah B3 PKT telah bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki izin pemanfaatan limbah B3.

Pada 2020 lalu, 98 persen limbah B3 yang dihasilkan PKT diserahkan ke pihak ketiga berizin untuk dikelola lebih lanjut. Sedangkan dua persen sisanya dimanfaatkan pihak internal untuk pembuatan batako dan paving blok.

Komitmen PKT dalam upaya peningkatan efisiensi pengelolaan lingkungan tidak berhenti sampai di situ.

Di tahun yang sama, PKT berhasil mengurangi jumlah limbah non B3 dan sampah domestik sebanyak 2231,13 ton. Pencapaian tersebut diperoleh dari beragam program seperti penggunaan sistem elektronik daring, beat plastic pollution, dan konversi pembelian bahan baku dalam bentuk curah yang semula dalam kemasan karung.

Pengurangan limbah non B3 juga dilakukan dengan program pemanfaatan atau daur ulang seperti composting, pembuatan pupuk Kitosan, serta pemanfaatan karung bekas sebagai bahan campuran aspal dan bahan pembuatan kerajinan tas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: