Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup, PKT Giatkan Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup, PKT Giatkan Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati Kredit Foto: Pupuk Kaltim
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di industri pupuk, melakukan realisasi Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati guna menjaga kelestarian lingkungan hidup. Program tersebut merupakan wujud komitmen PKT dalam upaya peningkatan efisiensi pengelolaan lingkungan.

"Berbagai program dan upaya yang kami jalankan guna menjaga kelestarian lingkungan hidup ini selaras denganĀ Sustainable Development GoalsĀ (SDGs) di bidang lingkungan yang ditetapkan sesuai dengan Perpres Nomor 59 Tahun 2017," ujar Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi melalui siaran pers yang diterima Warta Ekonomi, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Susun Program Pengurangan Limbah B3, PKT Berhasil Kurangi Hingga 245 Ton

PKT menyadari pentingnya melindungi keanekaragaman hayati, apalagi lingkungan sekitar perusahaan terdiri dari ekosistem pesisir dan ekosistem hutan hujan tropis daerah dataran rendah yang memiliki keanekaragaman hayati.

Salah satu rogram Perlindungan Keanekaragaman Hayati oleh PKT adalah penetapan 30 persen area industri PKT sebagai Ruang Terbuka Hijau.

Kemudian, program Penanaman Terumbu Buatan sebanyak 500 unit per tahun untuk merehabilitasi kondisi terumbu dan meningkatkan populasi karang. Sejak dimulai pada 2009, penanaman terumbu buatan telah mencapai 6000 buah dan menjangkau 7.838 m2 area Tobok Batang.

Selain itu, realisasi Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati juga dijalankan melalui beragam inisiatif lainnya seperti pembibitan tanaman langka, pembibitan tanaman endemik anggrek hitam dengan sistem kultur jaringan, reintroduksi anggrek hitam, menjaga dan mengembangbiakkan rusa sambar, konservasi terumbu karang, hingga penanaman mangrove di Kedindingan.

Konservasi mangrove di Kendidingan itu sendiri telah mencapai 77 ribu batang dan di HGB 65 sebanyak 44.567 batang.

"Hal yang kami lakukan ini pun bukan sebatas pemenuhan tanggung jawab, namun juga didorong oleh kesadaran penuh bahwa keberlanjutan lingkungan hidup di sekitar kami merupakan hal yang vital untuk memastikan keberlanjutan perusahaan dan ekosistemnya," tutup Rahmad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: