Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis Nuklir Israel Keluarkan Peringatan: Waktu Bernegosiasi dengan Iran Berakhir

Analis Nuklir Israel Keluarkan Peringatan: Waktu Bernegosiasi dengan Iran Berakhir Kredit Foto: Reuters/Alex Brandon

Tidak ada kemungkinan untuk berhasil bernegosiasi dengan Teheran karena ekstremisme agama dan pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung, kata Shahvar. Dari sudut pandang Timur Tengah, bersikeras pada pembicaraan dipandang sebagai bentuk kelemahan dan hanya berfungsi untuk mendorong para pemimpin Republik Islam untuk melanjutkan jalan yang telah mereka ambil.

“Ini adalah rezim gila yang hanya menciptakan teror, kekerasan, dan kematian, jadi bagaimana Anda bisa menerimanya? Kenapa [kekuatan Barat] tidak membantu sekutu alami mereka, rakyat Iran?” tanya Syahvar.

“Kami tahu bahwa Iran berada dalam situasi yang sangat berbahaya secara ekonomi,” katanya. “Anda harus menciptakan keadaan sehingga rakyat sendiri dapat bangkit melawan rezim mereka sendiri, yang mereka benci.”

Pengaruh China dan Rusia yang berkembang di kawasan ini semakin memperumit masalah.

China baru-baru ini menandatangani kesepakatan perdagangan 25 tahun senilai $400 miliar dengan Republik Islam, yang akan membuat China berinvestasi dalam infrastruktur Iran. Sementara itu, Rusia telah berulang kali mendukung Iran dalam beberapa masalah utama dan memandang Teheran sebagai sekutu regional.

Avi Melamed, presiden dan pendiri Inside the Middle East: Intelligence Perspectives, mengatakan kepada The Media Line bahwa Iran telah menghadirkan tantangan multi-cabang kepada komunitas internasional.

Program nuklir adalah salah satu dari beberapa masalah, katanya, bersama dengan program rudal Iran dan penggunaan milisi atau kelompok proksi di seluruh Timur Tengah.

JCPOA, Melamed mencatat, tidak banyak berbuat untuk mengekang agresi tersebut.

“Beberapa dalam komunitas internasional masih bersikeras untuk menutup mata terhadap tantangan berat dan kompleks yang disajikan oleh rezim Iran,” kata Melamed. “Kami menghadapi ancaman Iran yang berkembang dan parah di kawasan itu. Lonceng alarm seharusnya sudah berbunyi sejak lama di ibu kota Barat. Sayangnya, para pemimpin Barat gagal atau tidak mau menghadapi tantangan itu dan itu hanya akan menjadi lebih buruk.”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: