Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditanya Siapa Pun Capresnya, Puan Cawapresnya, Ganjar Jawab dengan Guyon

Ditanya Siapa Pun Capresnya, Puan Cawapresnya, Ganjar Jawab dengan Guyon Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo

Setelah viral di media sosial, pernyataan Bambang itu diklarifikasi rekan-rekan separtainya. Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun menyebut pernyataan Bambang itu bukan sikap resmi partai. Pernyataan Bambang tak lebih dari dinamika yang terjadi di PDIP sebagai sebuah parpol yang mengusung demokrasi.

Namun, ia mengingatkan, PDIP sebagai sebuah institusi memiliki ketua umum yang telah diberikan kewenangan untuk menentukan capres dan cawapres yang bakal diusung di Pilpres 2024.

"Tapi beda PDIP dengan partai lain, PDIP itu punya institusi ketua umum dan hak prerogatifnya. Hak prerogatif itu diberi kewenangan oleh kongres ini tongkat komandonya," ucapnya.

Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

Eks Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo ikut berkomentar soal pernyataan Bambang itu. Kata dia, sebagai pendapat pribadi, sah-sah saja kader melakukan manuver ataupun berpolemik.

"Di partai politik kan sah-sah aja orang bermanuver dan berpolemik politik sah-sah aja, namanya politik," kata Tjahjo.

Menteri PAN RB ini menegaskan, soal siapa nanti yang akan diputuskan untuk diusung PDIP, itu wewenangnya Megawati Soekarnoputri. "Ibu Ketum nanti yang akan umumkan," tegasnya.

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai wajar Ganjar memilih guyon saat menyikapi "Siapapun capresnya, Puan cawapresnya". Daripada dia disemprit lagi oleh DPP, lebih baik dia menjawabnya dengan candaan.

Setidaknya, kata Hendri, sikap Ganjar itu tidak memperuncing masalah yang tengah dihadapinya dengan DPP PDIP. “Itu jawaban paling aman bagi Ganjar,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia juga menyarankan agar Ganjar tidak banyak bermanuver untuk menuju pilpres 2024. Lebih baik fokus pada kinerjanya sebagai gubernur. Sebab, bila kepemimpinannya terbukti bagus, itu akan menjadi nilai positif baginya.

"Sebab, sampai saat ini masih banyak juga yang belum puas dengan kinerjanya sebagai gubernur. Terbukti, saat di periode kedua saja dia hampir kalah oleh Sudirman Said. Sekarang, dia juga mulai kalah pamor dengan Wali Kota Semarang karena belum ada kerja nyata darinya," katanya.

Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: