Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RNI Jamin Harga Minimal Pembelian Gula Petani Rp10.500 per Kg

RNI Jamin Harga Minimal Pembelian Gula Petani Rp10.500 per Kg Kredit Foto: Bulog
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), induk holding pangan, menjamin harga minimal pembelian atau offtake gula petani tebu di angka Rp10.500 per kg guna melindungi petani dari kejatuhan harga.

Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa hal ini sesuai arahan Menteri Perdagangan M. Lutfi dan telah dikoordinasikan dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI) serta asosiasi lainnya seperti Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Asosiasi Gula Rafinasi Indinesia (AGRI), serta BUMN PTPN III Holding.

Baca Juga: RNI Targetkan Produksi Gula 282 Ribu Ton di 2021

"Sesuai arahan Mendag untuk mengamankan harga penjualan gula petani sekaligus optimalkan offtake gula petani," kata Arief dalam keterangannya, Rabu (9/6/2021).

Mengenai harga minimal offtake gula, lanjut Arief, RNI telah memberikan jaminan secara tertulis kepada asosiasi, salah satunya APTRI serta menyosialisasikan kepada pabrik-pabrik gula yang dikelolanya untuk memperkuat kemitraan dengan para mitra petani tebu rakyat dengan mengawal pelaksanaan lelang gula yang dilakukan petani serta menjaga harga penjualan gula setiap periode atau perminggunya di sejumlah wilayah operasional RNI.

"Kami telah sosialisasi ke para mitra petani tebu untuk menjamin harga lelang minimal offtake di angka Rp10.500 kg," katanya.

Ia menambahkan, jika pada proses penjualan produksi gula petani tebu rakyat terdapat harga lelang yang lebih tinggi dari harga jaminan, RNI akan offtake sesuai harga pasar atau lelang gula dan sebaliknya. "Jika terdapat harga lelang gula di bawah harga jaminan Rp10.500 per kg, RNI akan membeli sesuai harga yang dijaminkan," tambahnya.

Dalam monitoring penjualan harga lelang gula petani dan melakukan offtake, RNI siap bersinergi dengan BUMN PTPN III Holding dan beberapa Asosiasi dalam pelaksanaannya dengan harapan dapat memperkuat pembenahan industri gula nasional.

"Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN sangat mengapresiasi apa yang dilakukan RNI dan PTPN III Holding untuk inklusivitas dan menjaga harga di tingkat petani," pungkas Arief.

RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu pada tahun 2020 dengan jumlah petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar 4 ribu petani. "Minat petani untuk menanam tebu terbilang masih tinggi dan cenderung meningkat. Oleh karenanya, kontribusi kami untuk pembenahan industri gula adalah dengan meningkatkan serapan tebu petani rakyat," ungkapnya.

RNI memiliki sejumlah strategi untuk penguatan lini bisnis gula, di antaranya melalui kerja sama dengan mitra strategis untuk peningkatan kapasitas dan revitalisasi PG, perluasan areal perkebunan tebu, penerapan smart farming, penguatan pola kemitraan dengan petani, penguatan riset varietas tebu melalui pengembangan riset internal, dan kerja sama dengan lembaga riset atau perguruan tinggi.

Tahun ini, RNI menargetkan produksi gula mencapai 282 ribu ton yang berada dari tebu petani rakyat maupun milik sendiri dengan kisaran Rendemen berada di angka 8,1 persen. Terdapat peningkatan hingga 22 persen dari target sebelumnya di tahun 2020 dengan produksi gula sebanyak 231 ribu ton.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: