"Kalau PDIP tidak mendukung SI (Sidang Istimewa) waktu itu, SI itu tidak akan jalan. Kalau Megawati tidak memerintahkan dukungan, maka itu (pelengseran Gus Dur) juga tidak ada," tuturnya.
"Apalagi ini menjelang 23 Juli, 20 tahun memperingati pelengseran Gus Dur secara politis," imbuh Adhie Massardi melanjutkan.
Menurut Adhie Massardi, itu yang dipahami oleh kaum Nahdliyin. Megawati dibantu koalisinya menggulingkan Gus Dur.
Juga semua sudah tahu bahwa di rumah Arifin Panigoro, yang merupakan salah satu tokoh kunci di PDIP, dibahas dan digiring seputar Buloggate, sebagai alat menjatuhkan Gus Dur lewat SI. Kembali ke pemberian gelar profesor.
Sidang senat terbuka yang dijadwalkan besok, Megawati dikabarkan akan menyampaikan keberhasilan selama jadi Presiden. Jelas Adhie Massardi, hal itu sangat tidak tepat.
"Konon, dalam pidato sidang senat besok, akan disampaikan kesuksesan beliau sebagai Presiden. Harusnya yang disampaikan bagaimana beliau mendapat kursi Presiden," kata Adhie Massardi.
Pemberian gelar profesor kehormatan untuk Megawati sangat bernuansa politik, dan diyakini akan mengundang reaksi dari Nahdliyin.
"Ini akan mengundang perpecahan baru. Dan saya yakin, kalau beliau tidak presiden, dan jika saat ini bukan partai terbesar, misalnya dia ketua umum biasa, tidak akan dikasih gelar," ucapnya.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: