Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Dapat Gelar Profesor, Cara Mega Lengserkan Gus Dur Diungkit Lagi

Mau Dapat Gelar Profesor, Cara Mega Lengserkan Gus Dur Diungkit Lagi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Jurubicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M. Massardi sepakat dengan pandangan bahwa pemberian gelar profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) kepada Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri kental dengan muatan politik.

Mega dijadwalkan akan memperoleh gelar profesor kehormatan dari Unhan melalui sidang senat terbuka, Jumat (11/6). Ketua Umum PDI Perjuangan itu akan menerima gelar Profesor Kehormatan (Gurubesar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan, Unhan.

Adhie mengaku tak tertarik membahas apakah pemberian gelar profesor kehormatan itu memenuhi persyaratan atau tidak.

"Layak atau tidak, ikhlas atau tidak, itu yang punya hak adalah yang kasih gelar. Lalu apakah diakui atau tidak oleh masyarakat, itu lain soal," ujar Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu dikutip dari RMOL, Kamis (10/6).

Yang ingin disoroti Adhie Massardi adalah, kemungkinan akan ada reaksi dari kaum Nahdliyin terkait pemberian gelar itu. Pasalnya, kata dia, semua orang Nahdliyin tahu bahwa Megawati yang melengserkan Gus Dur.

"Kalau PDIP tidak mendukung SI (Sidang Istimewa) waktu itu, SI itu tidak akan jalan. Kalau Megawati tidak memerintahkan dukungan, maka itu (pelengseran Gus Dur) juga tidak ada," tuturnya.

"Apalagi ini menjelang 23 Juli, 20 tahun memperingati pelengseran Gus Dur secara politis," imbuh Adhie Massardi melanjutkan.

Menurut Adhie Massardi, itu yang dipahami oleh kaum Nahdliyin. Megawati dibantu koalisinya menggulingkan Gus Dur.

Juga semua sudah tahu bahwa di rumah Arifin Panigoro, yang merupakan salah satu tokoh kunci di PDIP, dibahas dan digiring seputar Buloggate, sebagai alat menjatuhkan Gus Dur lewat SI. Kembali ke pemberian gelar profesor.

Sidang senat terbuka yang dijadwalkan besok, Megawati dikabarkan akan menyampaikan keberhasilan selama jadi Presiden. Jelas Adhie Massardi, hal itu sangat tidak tepat.

"Konon, dalam pidato sidang senat besok, akan disampaikan kesuksesan beliau sebagai Presiden. Harusnya yang disampaikan bagaimana beliau mendapat kursi Presiden," kata Adhie Massardi.

Pemberian gelar profesor kehormatan untuk Megawati sangat bernuansa politik, dan diyakini akan mengundang reaksi dari Nahdliyin.

"Ini akan mengundang perpecahan baru. Dan saya yakin, kalau beliau tidak presiden, dan jika saat ini bukan partai terbesar, misalnya dia ketua umum biasa, tidak akan dikasih gelar," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: