Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag: Vaksinasi Gotong Royong Percepat Pemulihan Kinerja Perdagangan

Mendag: Vaksinasi Gotong Royong Percepat Pemulihan Kinerja Perdagangan Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, vaksinasi gotong royong menjadi simbol kerja sama pemerintah dan swasta dalam menyelesaikan pandemi. Sinergi ini diharapkan bisa mempercepat pemulihan kinerja perdagangan dan ekonomi Indonesia. Vaksinasi gotong royong merupakan bagian dari kearifan lokal dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Hal ini diungkapkan Mendag Lutfi dalam webinar dengan tema “Tolong Menolong Mendorong Vaksinasi Gotong Royong” yang digelar oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada hari, ini Jumat (11/6).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Berbagai Daerah Melonjak Drastis, Wilayah Anies Naik 302 Persen

“Kita harus memotong mata rantai Covid 19. Vaksinasi gotong royong ini menjadi suatu simbol di masyarakat Indonesia bahwa pemerintah dan swasta bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi secara bersama, secara bergotong-royong. Kita harus disiplin dan menjunjung tinggi kerja sama untuk kebaikan bersama,” ujar Mendag Lutfi.

Mendag mengungkapkan, tanpa putusnya mata rantai penyebaran Covid-19, kegiatan ekonomi Indonesia dan dunia tidak berjalan sehingga diperlukan vaksinasi yang berkelanjutan. Namun, jika sudah dilakukan vaksinasi tetap ada yang tertular, ini menunjukkan Covid-19 merupakan virus yang sangat unik. Diperlukan komitmen bersama dalam menghadapi pandemi.

“Vaksinasi gotong royong merupakan bagian dari kerja sama antara yang mampu dengan yang kurang mampu dan bagian tanggung jawab swasta, khususnya perusahaan besar untuk memberikan vaksinasi kepada karyawannya. Artinya, vaksinasi gotong royong akan membantu pemerintah dalam mencapai kekebalan komunitas (herd immunity),” terang Mendag.

Mendag lutfi menjelaskan, anatomi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi yaitu sebesar 58,96 persen. Konsumsi ini sangat erat kaitannya dengan keadaan ekonomi Indonesia. Untuk itu, agar dapat terus tumbuh pemutusan rantai penyebaran Covid-19 menjadi bagian yang penting. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang dari pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yaitu sebesar 31 persen. Setelah itu, konsumsi pemerintah sebesar sebesar 6,8 persen.

“Artinya masalah konsumsi sangat penting. Target kita pada kuartal kedua tahun ini, konsumsi tumbuh 7 persen agar dapat mendorong pertumbuhan secara rasional,” tandas Mendag. Untuk pasar dalam negeri, pemerintah telah berupaya memperbaiki konsumsi. Pada kuartal pertama 2021, Pemerintah telah menghapus pajak barang merah untuk kendaraan dengan kandungan produk dalam negeri hampir 70 persen. Pemerintah juga menghapus pajak barang mewah untuk properti.

“Setelah memutus rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah harus mengembalikan tingkat kepercayaan konsumen agar bisa berbelanja lagi dan ini menjadi bagian terpenting dalam perekonomian Indonesia,” kata Mendag.

Mendag Lutfi mengungkapkan, jika dilihat dari negara tujuan ekspor, beberapa negara tujuan ekspor utama sudah menunjukkan perbaikan. Tiongkok misalnya, ekonomi di kuartal pertama 2021 tumbuh menggembirakan, sebesar 18 persen. Sementara Amerika Serikat, juga sudah menunjukkan perbaikan yang luar biasa. Pada kuartal pertama menunjukkan pertumbuhan 0,4 persen dan diproyeksikan tumbuh 5,1 persen pada 2021.

“Kita bisa melihat, vaksinasi ini memang dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 dan dapat menumbuhkan perekonomian,” pungkas Mendag.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: