Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedih! Pasukan Israel Gak Punya Hati, Bocah Palestina Tewas Ditembaki

Pedih! Pasukan Israel Gak Punya Hati, Bocah Palestina Tewas Ditembaki Kredit Foto: Instagram/ramallah.mix
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang remaja Palestina tewas oleh tembakan Israel selama konfrontasi antara pengunjuk rasa dan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa Mohammad Said Hamayel, 15, tewas dalam konfrontasi dengan pasukan Israel di dekat Beita, selatan Nablus, di mana puluhan warga Palestina berdemonstrasi menentang perluasan pemukiman ilegal Yahudi di dekatnya dengan mengorbankan tanah mereka.

Sementara, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan enam orang lainnya terluka akibat tembakan. Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan bahwa pasukan Israel menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan pelet baja berlapis karet ke arah para demonstran. Tidak ada komentar langsung dari militer Israel.

Baca Juga: Bulan Sabit Merah Palestina: Polisi Israel Pukuli Rakyat Palestina saat Salat, Motif Gilanya...

Hamayel adalah anak Palestina kedelapan yang dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini dan yang ketiga di Beita, yang telah menyaksikan protes dalam beberapa bulan terakhir setelah pemukim Israel membangun pos terdepan di desa Gunung Sabih.

Dalam protes lain di desa Kufr Qaddoum, seorang bayi berusia delapan bulan menderita menghirup gas air mata setelah pasukan Israel menargetkan rumah keluarga Loay Samir. Seorang anak 10 tahun lainnya terluka di kaki dengan peluru baja berlapis karet.

Murad Shteiwi, koordinator media untuk Kufr Qaddoum, mengatakan tentara Israel menyerbu desa di bawah perlindungan peluru tajam, menambahkan bahwa mereka menyerbu rumah-rumah penduduk Palestina, memanjat atap mereka dan menggunakannya sebagai barak militer untuk penembak jitu mereka.

Desa-desa di Tepi Barat sering mengadakan demonstrasi hari Jumat menentang perampasan tanah, pembongkaran rumah dan pemukiman Israel yang dianggap ilegal menurut hukum internasional. Pasukan Israel biasanya menanggapi protes dengan kekerasan yang tidak proporsional.

Dilansir dari Aljazeera, Jumat (11/6/2021), sekitar 475.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat yang diduduki, rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: