Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata Prabowo Subianto: Emang Gue Tukang Maki-maki Ya?

Kata Prabowo Subianto: Emang Gue Tukang Maki-maki Ya? Kredit Foto: Rakyat Merdeka

Soal sejumlah nama yang mulai digadang-gadang jadi capres, Prabowo menganggap sebagai hal biasa. Meski begitu, dia menilai akan lebih efisien jika capresnya hanya dua pasang. “Mau tiga atau berapa calon, ending-nya juga dua. Belum tentu pasangan yang satu itu bisa langsung dapat mayoritas 50 persen plus 1,” ujarnya.

Di bagian-bagian akhir, Prabowo ditanya apa yang pertama akan dilakukannya bila menjadi presiden? Untuk menjawab ini, Prabowo lalu menjelaskan soal kinerja Jokowi. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi selama dia menjadi anak buahnya, sudah on the track. Kebijakan Jokowi adalah pro rakyat. Tapi harus diakui, kata dia, kadang kebijakan terkendala oleh birokrasi yang berbelit.

“Banyak perintah presiden yang sangat baik, tapi oleh anak buahnya sengaja dilambat-lambatkan. Inilah problem kita,” ungkapnya.

Terkait jawaban itu, Deddy lantas bertanya, apakah Prabowo akan maki-maki anak buah seandainya dirinya yang menjadi presiden? “Ya, enggak usah dimaki lah. Ditegur saja. Emang gue tukang maki-maki?” kata Prabowo.

“Enggak, cuma tampangnya doang, Pak,” jawab Deddy sambil tertawa. Prabowo ikut terbahak.

Untuk diketahui, hingga saat ini, Prabowo masih menjadi kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi versi berbagai lembaga survei. Tiga lembaga survei seperti Arus Survei Indonesa, Parameter Politik, dan Y-Publica menempatkan Prabowo di posisi pertama dengan elektabilitas di atas 20 persen.

Teranyar, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga mengungkap hasil serupa. Dalam survei teranyar, SMRC menyebut Prabowo berada di urutan pertama dengan elektabilitas 21,5 persen. Setelah Prabowo, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bersaing ketat di urutan kedua dan ketiga dengan elektabilitas masing-masing 13 persen dan 12,6 persen.

Apa tanggapan Gerindra soal peluang Prabowo di Pilpres 2024? Sejumlah politisi Gerindra enggan berbicara banyak soal peluang Prabowo di Pilpres 2024. Politisi Gerindra Andre Rosiade mengatakan, saat ini ia sedang fokus bekerja sebagai anggota Komisi VI DPR. Belum saatnya bicara soal pilpres.

Begitu juga disampaikan Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. “Saya tampil bicara politik nanti kalau sudah 2023. Saat ini bekerja dulu,” kata Desmond, saat dikontak, tadi malam.

Sebelumnya, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, partainya tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol untuk berkoalisi di Pilpres 2024. Pada intinya, kata dia, seluruh kader Gerindra masih mengharapkan bosnya itu kembali nyapres di 2024.

Soal pasangan, kata Muzani, masih terlalu dini. Dia pun tak mau berspekulasi tentang kemungkinan Prabowo akan menggandeng Puan Maharani sebagai cawapresnya. Menurut dia, duet tersebut bisa saja maju apalagi hubungan Gerindra dengan PDIP sangat baik. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: