Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Pemerintah Hadapi Dampak Climate Change, Begini Jurus SMF

Dukung Pemerintah Hadapi Dampak Climate Change, Begini Jurus SMF Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim atau climate changes melalui berbagai program inisiatif. Sebelumnya, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, menuturkan bahwa dalam waktu kurang dari satu dekade ini, perubahan iklim merupakan ancaman yang serupa dengan pandemi Covid 19.

"Karena itu, setiap negara harus menyiapkan berbagai strategi dan kontribusi dalam menghadapi masalah perubahan iklim yang sejatinya merupakan persoalan global," kata Sri Mulyani dalam acara Webinar Climate Change Challenge: Preparing for Indonesia’s Green and Sustainable Future yang digelar oleh Universitas Indonesia yang berkolaborasi dengan SMV Kemenkeu, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Bantu Nasabah PNM Mekaar Renovasi Rumah, PNM dan SMF Luncurkan HOME

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan bahwa SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu yang bergerak pada pembiayaan sekunder perumahan akan mengoptimalkan fungsi dan perannya dalam mendukung pemerintah menghadapi tantangan perubahan iklim melalui kegiatan sosial kemasyarakatan maupun kegiatan bisnis sesuai dengan mandat yang diberikan pemerintah.

Terkait climate change, Ananta memandang bahwa hal itu akan memberikan dampak dan berpengaruh pada berbagai sektor, termasuk perumahan. Peningkatan risiko bencana alam yang mungkin terjadi karena perubahan ekstrem cuaca adalah beberapa hal yang akan memberikan dampak di sektor perumahan. Bencana alam akan memberikan dampak signifikan baik secara sosial maupun ekonomi, khususnya pada lingkungan perumahan yang dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

SMF pun melakukan berbagai langkah strategis secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, saat ini SMF telah menginisiasi berbagai upaya mitigasi berwawasan lingkungan di antaranya dengan menginiasi Program Greenship Associates di lingkungan internal Perseroan untuk mendorong karyawan agar lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan. Program ini dijalankan melalui berbagai program seperti Program Rumah Hijau Karyawan, Program SMF Green Building, Program Bank Sampah SMF, Program Kampanye Sadar Lingkungan melalui berbagai kanal media SMF.

SMF juga tengah menyusun framework dalam rangka penerbitan green bonds dengan menentukan kriteria green sesuai dengan ESG (Environmental Social Governance) yang bersinergi dengan lembaga-lembaga yang telah memiliki pengalaman dalam green housing. Saat ini, negara-negara lain sudah bisa memetakan di mana daerah yang dapat terdampak bencana alam hingga 10 tahun ke depan.

Untuk melakukan penerbitan green/social bonds tersebut, Perseroan berencana menggandeng beberapa lembaga yang memiki pengalaman dalam penerbitan green/social bond. Selain itu, SMF juga siap mendukung program-program pemerintah dalam industri perumahan untuk dapat diarahkan kepada Green Housing, seperti Program KPR Subsidi atau FLPP. 

Ananta optimis hal tersebut dapat direalisasikan dengan adanya dukungan dari para pemangku kepentingan serta kontribusi nyata dari masyarakat. Selain itu, ia juga mengimbau pentingnya awareness dari investor dalam negeri dalam melakukan investasi pada surat utang terkait perumahan maupun infrastruktur yang berwawasan lingkungan.

"Adanya regulasi terkait green bond, yaitu POJK Nomor 60 Tahun 2017 tentang Penerbitan Dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond), perlu ditindaklanjuti dengan penerbitan regulasi teknis di bawahnya yang mendorong penerbitannya seperti Surat Edaran dan sebagainya," ucap Ananta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/6/2021).

Ananta juga memandang perlunya regulasi yang mengatur soal bangunan rumah di lokasi rawan bencana seperti di bantaran sungai maupun lokasi lainnya sehingga tidak terjadi peningkatan jumlah bangunan rumah yang rentan terhadap bencana. Selain itu, untuk program pemerintah seperti FLPP, perlu regulasi yang mengatur pengembangan perumahan yang memiliki green certificate agar jumlah perumahan bagi MBR yang berwawasan lingkungan dapat lebih ditingkatkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: