Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Laga Pamungkas, Prabowo Subianto Bakalan Ngotot di Pilpres 2024

Jadi Laga Pamungkas, Prabowo Subianto Bakalan Ngotot di Pilpres 2024 Kredit Foto: Instagram Prabowo Subianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gelagat Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto kembali maju di Pilpres 2024 semakin kuat. Saat itu, usia Menteri Pertahanan itu 73 tahun, dan bisa jadi ini adalah kontestasi terakhirnya.

“Kalau maju, ini last fight Prabowo,” ujar politisi senior Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca Juga: Tokoh Gerindra yang Paling Disukai Ternyata Bukan Prabowo Subianto

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra masa bakti 2015-2019 ini menilai, kemungkinan Prabowo maju cukup besar. Indikasi utamanya adalah, sinyal kuat dari PDIP untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Namun, aktivis buruh ini kurang setuju, kalau Prabowo diduetkan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Nggak mungkin. Sebab, Ibu Mega sendiri tidak punya ambisi ke arah sana. Jadi, saya rasa Prabowo-Puan paling tepat,” sebutnya.

Nah, jika komposisi Prabowo sebagai calon presiden, dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sebagai calon wakil presidennya, Arief menilai, komposisi ini adalah yang paling rasional. Sebab, sulit bagi Prabowo untuk legowo jika tetap maju sebagai cawapres.

Sekalipun komposisi tersebut dibilang oke, namun, lanjutnya, peta politik tidak memberikan garansi kemenangan untuk Prabowo. Hitungannya, meskipun Prabowo saat ini berada di posisi puncak beragam survei bursa capres, tapi angkanya belum mendekati 40-50 persen.

Apalagi, kata Arief, bursa Pilpres 2024 pilihannya beragam. Ada Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lebih dalam lagi, dia mengkritisi strategi Prabowo jika benar ingin maju di Pilpres 2024. Sepengetahuannya, Prabowo belum merangkul segmen pemilih di luar basis pemilih loyalnya. Baginya, tidak bisa jika Prabowo hanya mengandalkan basis pemilih loyalnya saja.

Selain itu, Pilpres 2024 mendatang adalah pertarungan tanpa petahana, dan lebih dari separuh calon pemilihnya adalah kaum muda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: