Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Tak Tergoda Elektabilitas Tinggi, Makin Keras: Ngotot Nyapres, Ganjar Silakan Pergi!

PDIP Tak Tergoda Elektabilitas Tinggi, Makin Keras: Ngotot Nyapres, Ganjar Silakan Pergi! Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo

Mungkinkah Ganjar hengkang dari PDIP dan nyapres dari partai lain? Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membuka peluang itu. Dalam survei SMRC terbaru, Ganjar disebut berpeluang diusung partai lain dan punya peluang menang besar di Pilpres 2024.

Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, mengatakan, dalam survei terbarunya, elektabilitas Ganjar berada di posisi teratas sebagai capres mengalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. "Ganjar mendapat suara 35,3 persen, Prabowo 30,8 persen, dan Anies 25,5 persen," ujar Saidiman dalam paparannya.

Menurut Saidiman, bila PDIP akhirnya mengusung duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024, peluang Ganjar untuk menang masih sangat terbuka. Berdasarkan surveinya, dukungan terhadap Ganjar juga berasal dari partai lain seperti dari PKB sebesar 68 persen, Demokrat 40 persen, partai non-parlemen (46 persen), dan yang menyatakan "belum tahu" memilih partai mana (31 persen).

Selain itu, Ganjar, katanya, juga mendapat suara lebih baik dari pemilih NasDem dibandingkan Anies. Sekitar 27 persen pemilih NasDem menyatakan mendukung Ganjar, dan hanya 21 persen yang menyatakan mendukung Anies.

"Dengan demikian terlihat bahwa peluang Ganjar masih tetap besar kalaupun tidak dipilih sebagai calon oleh PDIP," kata dia.

Tak hanya itu, Saidiman juga memaparkan, Ganjar unggul dalam kelompok pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi sebesar 43,9 persen. Kandidat lainnya, Prabowo dan Anies, justru unggul di kelompok yang tidak puas dengan kinerja Jokowi.

Sementara itu, Politisi PKS Nabil Ahmad Fauzi membuka peluang bagi partainya mengusung Ganjar di Pilpres 2024 bila tidak dicalonkan dari PDIP. "PKS tetap membuka kemungkinan calon dari eksternal. Beberapa nama figur eksternal memang muncul. Selain Anies Baswedan, juga Ganjar dan AHY," kata Nabil.

Nabil menyampaikan, PKS bersedia mengusung capres nonkader dengan tiga pertimbangan. Pertama, koalisi partai pengusung memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Kedua, tingkat keterpilihan capres-cawapres. Selain itu, PKS mensyaratkan kesepakatan antarpartai pengusung calon.

"Kami masih membuka pintu untuk dialog dengan tokoh mana pun. PKS belum menutup pintu bagi tokoh yang ingin didukung di Pilpres 2024," ujarnya.

Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: