Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi ke Berbagai Daerah, Bobobox Tawarkan Konsep Kemitraan dengan BUMN dan Pemilik Properti

Ekspansi ke Berbagai Daerah, Bobobox Tawarkan Konsep Kemitraan dengan BUMN dan Pemilik Properti Kredit Foto: Bobobox

Indra menjelaskan, banyak perusahaan maupun individual di Indonesia yang punya aset properti tidak terutilisasi dengan baik, misalnya ruko yang tidak terpakai, gudang, bekas kantor, bekas rumah. Sepanjang properti tersebut terletak di lokasi yang strategis menurut tim penilai dari Bobobox, pemilik dapat melakukan kerja sama dengan startup prop-tech tersebut.

Model bisnis kemitraan juga terbuka untuk investor yang berminat masuk ke bisnis Bobobox. Investor dapat terlibat di pendanaan proyek maupun bekerja sama terkait kepemilikan lahan. Salah satu syaratnya adalah pembangunan fasilitas Bobobox dapat dilakukan di bangunan yang minimal dapat mengakomodasi 16 kamar pods dengan luas 225 m².

Baca Juga: Bidik Pasar Hotel Premium, RedDoorz Gandeng Sunerra Hotel

Untuk Bobocabin, misalnya, investor maupun pemilik lahan dapat berpartisipasi dalam pemilikan di proyek bersama. Dalam hal kerja sama, studi pasar akan disediakan oleh Bobobox, lalu komposisi kepemilikan unit, atau proyek dapat dilakukan berdasarkan keinginan calon partner.

"Kita lihat apakah lokasinya cocok atau tidak, jika ingin bermitra persentasi saham akan disesuaikan dengan kontribusi dari nilai proyek," kata Indra Gunawan.

Dia melanjutkan, "Kalau kemitraan bagi hasilnya bagaimana? Tergantung dari kontribusi yang ingin mitra masukkan ke dalam project, misalkan project-nya Rp10 miliar, mitra memasukkan dana Rp5 miliar, berarti komposisi 50:50 saham antara mitra dengan Bobobox, tapi kadang ada mitra yang bilang yang ingin invest lebih besar, tentunya akan mendapat porsi saham lebih besar."

Sementara, untuk mereka yang memiliki hanya tanah atau bangunan, Bobobox dapat memvaluasi nilai investasi berdasarkan harga sewanya menurut harga pasar.

Indra, yang juga tercatat sebagai komisaris di Hotel Nyland Group, mengatakan bahwa Bobobox selalu berhati-hati dalam setiap ekspansinya dan membiasakan untuk melakukan product testing terkait jasa layanan yang diberikan ke publik.

Misalnya, Bobocabin di Ranca Upas dan Cikole di Bandung, saat ini hanya tersedia beberapa unit dan manajemen Bobobox telah melakukan evaluasi ternyata peminat pengunjung untuk mencicipi menginap di beberapa fasilitas Bobocabin tersebut cukup tinggi.

"Di Indonesia, at the end of the day, sangat penting untuk kita lakukan product testing, itu yang selalu kita lakukan di Bobobox, contoh. Kita ingin bawa sesuatu yang long lasting dan memastikan harga yang kita tawarkan sepadan dengan layanan yang kita berikan," kata Indra.

Ekspansi bisnis lainnya yang kini tengah dijajaki secara secara serius adalah Boboexpress. Menurut Indra, dengan mengusung konsep menawarkan jasa layanan beristirahat, atau tidur berkualitas di fasilitas terstandarisasi dengan baik, jasa layanan Bobobox dapat menargetkan fasilitas umum yang sibuk, seperti stasiun kereta api, bandara udara, hingga perkantoran.

Di luar target pasar tersebut, jasa layanan Boboexpress juga dapat membantu, misalnya ojek online, yang membutuhkan waktu istirahat sejenak, atau power nap, di mana pengguna dapat menyewa pods dengan waktu per jam.

"Kita ingin kalau dari aplikasi kita kerja sama, misalnya semua gojek driver bisa tinggal di Bobobox, kita lagi buat aplikasi Boboexpress yang orang bisa book 1-2 jam aja. Ini bisa jadi solusi untuk teman-teman ojol," kata Indra Gunawan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: