Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Curhatan Mas Erick yang Ogah Jadikan BUMN Palugada

Curhatan Mas Erick yang Ogah Jadikan BUMN Palugada Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sempat bingung kala ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri BUMN. Kata Erick, Jokowi meminta dirinya melakukan transformasi dan perbaikan BUMN secara besar-besaran.

Tentu, jujur saja sejak awal saya secara pribadi juga bingung mulai darimana, sepertinya banyak hal yang memang di dalam BUMN harus dilakukan secara transformasi besar-besaran," ujar Erick dalam webinar bertajuk "Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pascapandemi Covid-19" di Jakarta, Selasa (15/6).

Erick kemudian melakukan perbaikan sistem, pemetaan, database, peningkatan inovasi, proses investasi, dan perbaikan human capital atau sumber daya manusia (SDM). Kata Erick, Kementerian BUMN merancang lima cetak biru yang meliputi: menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial bagi masyarakat; inovasi model bisnis; pemanfaatan teknologi; investasi; serta pengembangan SDM


Dalam inovasi model bisnis, Erick ingin perusahaan pelat merah mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan fokus terhadap core bussiness atau bisnis inti.

"Gak bisa BUMN menjadi palugada (apa lu mau, gua ada), tetapi justru kepada bisnis intinya. Contoh ada rumah sakit yang ternyata dimiliki Pertamina, Pelindo,,dan lain-lainnya, tetapi tidak dikelola oleh the best expertis yang ada di industri rumah sakitnya," ucap Erick.

Oleh karena itu, Erick menjadikan rumah sakit-rumah sakit BUMN ke dalam satu wadah holding agar lebih optimal. Erick juga mendorong BUMN untuk melakukan transformasi digital. Erick mengapresiasi langkah PT ASDP yang telah menerapkan tiket elektronik dalam pelayanan penyeberangan antarpulau.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: