Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fattah Al-Sisi Layangkan Undangan ke Emir Qatar untuk Kunjungi Mesir

Fattah Al-Sisi Layangkan Undangan ke Emir Qatar untuk Kunjungi Mesir Kredit Foto: Unsplash/Simon Berger
Warta Ekonomi, Kairo -

Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi mengundang Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk mengunjungi negaranya. Mesir adalah salah satu negara Teluk yang sempat mengembargo Qatar pada 2017 hingga awal Januari lalu.

"Emir bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan menerima pesan tertulis dari saudaranya, Presiden Mesir, terkait dengan dukungan hubungan antara kedua negara serta cara memperkuat dan mengembangkannya," tulis Qatar News Agency dalam laporannya pada Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Bos Hamas Mampir ke Mesir untuk Pertama Kalinya, Agenda yang Dibawa Itu...

Shoukry tiba di Doha pada Ahad (13/6) malam. Itu merupakan kunjungan resmi pertama sejak musim panas 2013. Kala itu hubungan kedua negara terputus karena Doha menolak penggulingan mantan presiden Mesir yang kini telah meninggal, Mohamed Mursi.

Dalam pertemuan dengan Sheikh Tamim, Shoukry turut menyampaikan undangan Sisi untuk sebisa mungkin mengunjungi Kairo. Pada 4 Januari lalu Arab Saudi setuju mencabut blokadenya terhadap Qatar. Hal itu diumumkan menjelang perhelatan KTT GCC ke-41 yang digelar di AlUla, Saudi. Sheikh Tamim turut berpartisipasi dalam KTT tersebut.

Langkah Saudi mencabut blokade terhadap Qatar diikuti oleh tiga negara lainnya, yakni Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada Juni 2017, keempat negara tersebut mengembargo dan memblokade Qatar. Langkah itu diambil karena mereka meyakini Doha mendukung kegiatan terorisme dan ekstremisme di kawasan. Qatar dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Kendati telah menyanggah, Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA tetap memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Keempat negara itu kemudian memboikot dan memblokade seluruh akses ke Doha. Saudi serta sekutunya lalu mengajukan 12 tuntutan kepada Qatar.

Tuntutan itu antara lain meminta Qatar menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup media Aljazirah. Doha juga diminta menutup pangkalan militer Turki di negaranya.

Jika menginginkan boikot dan blokade dicabut, Qatar harus memenuhi semua tuntutan tersebut. Namun Qatar menolak melakukannya karena menganggap semua tuntutan tak masuk akal. Akibat sikap tersebut, Qatar terkucil selama sekitar 3,5 tahun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: