Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditekan Sana-Sini Akhirnya China Teriak: Standar Ganda NATO Khas...

Ditekan Sana-Sini Akhirnya China Teriak: Standar Ganda NATO Khas... Kredit Foto: Asia News
Warta Ekonomi, Beijing -

Pemerintah China menuding Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menerapkan standar ganda. Hal itu terkait komunike KTT NATO yang menyoroti perkembangan militer Negeri Tirai Bambu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, dalam KTT terbarunya, NATO mendesak negara-negara anggotanya untuk meningkatkan pengeluaran militer. Namun di sisi lain, NATO melayangkan tudingan tak berdasar terhadap perkembangan normal pertahanan nasional dan modernisasi milliter China.

Baca Juga: Erdogan Benar-benar Ingin Temui Langsung Para Pemimpin NATO, Apa Tujuannya?

“Ini standar ganda yang khas,” kata Zhao dalam konferensi pers pada Selasa (15/6/2021), dikutip laman People’s Daily.

Dia mengungkapkan pengeluaran militer per kapita China kurang dari seperlima NATO. Angkanya pun lebih rendah dari rata-rata global. Zhao pun mengomentari isi komunike KTT NATO yang menyebut China menimbulkan tantangan sistemik bagi dunia.

Dia menegaskan, Beijing tak menjadi ancaman bagi siapa pun. Zhao menjelaskan, hanya ada satu sistem dan satu jenis tatanan di dunia. Sistem internasional berpusat pada PBB, sedangkan tatanan internasional bersandar pada hukum internasional.

"Membentuk klik, mempraktikkan politik blok, dan memaksa negara lain untuk memihak antara kubu berdasarkan ideologi bertentangan dengan tren historis perdamaian, pembangunan, dan kerja sama. Itu pasti akan menjadi tidak populer dan pasti akan gagal," kata Zhao.

Dia menyebut NATO, dalam banyak kesempatan, membawa perang dan pergolakan ke dunia. Dalam hal ini Zhao mengutip contoh perang yang dilancarkan terhadap Irak, Suriah, dan negara-negara berdaulat lainnya berdasarkan bukti palsu.

"Kami tidak akan pernah melupakan tragedi sejarah pengeboman kedutaan besar China di Yugoslavia. Ini adalah utang darah NATO kepada rakyat China," ujar Zhao. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: