Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Twitter Soroti Project Mano Bujuk Pemerintah Rangkul Bitcoin

Bos Twitter Soroti Project Mano Bujuk Pemerintah Rangkul Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Stanislaw Zarychta
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Twitter dan pendukung kripto Jack Dorsey telah menyoroti upaya sekelompok pengusaha yang mendorong pemerintah Ethiopia untuk merangkul Bitcoin (BTC).

Dilansir dari Cointelegraph (17/6/2021), Dorsey membagikan unggahan Twitter dari Project Mano, sekelompok pengusaha yang berbasis di Ethiopia yang mencoba membuat pemerintah mempertimbangkan untuk menambang dan menyimpan Bitcoin.

Baca Juga: Soal Kripto, India Masih Belum Tentukan Sikap Kebijakan

Bos Twitter tersebut tampaknya telah memberikan proyek tersebut beberapa paparan yang bermanfaat, dengan pengikut Twitter Project Mano berlipat ganda dari 500 menjadi sekitar 1.000 pada ketika ia me-retweet unggahan Project Mano.

Project Mano mencatat dalam utas Twitter hari Selasa bahwa “selama 6 bulan terakhir atau lebih,” kelompok tersebut telah bekerja untuk mendorong pemerintah Ethiopia untuk “memerangi meningkatnya ketidaksetaraan dan inflasi global” dengan mengadopsi Bitcoin.

Situs web proyek menguraikan tiga inisiatif berbasis Bitcoin yang mendesak pemerintah Ethiopia untuk mengadopsi: menambang, menyimpan dan menghubungkan Bitcoin ke birr Ethiopia atau tender legal lainnya.

Proyek tersebut mencatat bahwa jika Bendungan Grand Ethiopian Renaissance yang diusulkan berhasil, tidak hanya akan dapat menyediakan listrik sepanjang waktu bagi penduduk Ethiopia, tetapi jika juga digunakan kembali untuk penambangan Bitcoin, itu berpotensi “menghasilkan miliaran dolar per tahun.”

Menariknya, Project Mano mengusulkan bahwa jika penambangan Bitcoin berhasil di Ethiopia, pemerintah juga dapat memanfaatkan protokol pinjaman keuangan terdesentralisasi (DeFi) untuk meningkatkan daya beli kepemilikan Bitcoinnya.

Menurut Project Mano, memegang Bitcoin juga dapat digunakan sebagai lindung nilai terhadap tingkat inflasi birr Ethiopia, dan mencatat bahwa satu-satunya cara Ethiopia meningkatkan produk domestik bruto negara adalah dengan melampaui tingkat inflasi dolar AS.

“Mengingat ekonomi Ethiopia tidak tumbuh jauh mendekati 25% dari tahun ke tahun, daya beli kami secara alami menipis dengan cepat terhadap aset yang langka,” tulis Project Mano dalam catatannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: