Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Praktik Kontroversial Malam Hari Militer Israel ke Rakyat Palestina Akhirnya Dihentikan karena...

Praktik Kontroversial Malam Hari Militer Israel ke Rakyat Palestina Akhirnya Dihentikan karena... Kredit Foto: Instagram/IDF
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Militer Israel mengatakan pihaknya menghentikan praktik kontroversial melakukan penggerebekan larut malam terhadap rumah-rumah Palestina di Tepi Barat. Kegiatan itu bertujuan mengumpulkan informasi tentang rumah-rumah dan penghuninya.

Di masa lalu, militer membela praktik tersebut, yang dikenal sebagai “pemetaan intelijen”, sebagai tindakan yang diperlukan untuk melawan kelompok-kelompok militan. Tetapi kelompok hak asasi manusia mengatakan kebijakan itu hanya berfungsi untuk mengintimidasi warga sipil.

Baca Juga: Tentara Israel Lagi-lagi Lakukan Penembakan Brutal, Wanita Palestina Kini Jadi Korbannya

Di bawah praktik tersebut, tentara akan membangunkan keluarga di tengah malam untuk mendokumentasikan dimensi dan penghuni rumah di wilayah yang diduduki.

Kelompok hak asasi mengatakan penggerebekan, yang dilakukan di rumah-rumah di mana tidak ada orang yang dicurigai melakukan kegiatan ilegal, tidak memiliki tujuan strategis dan menyebabkan trauma psikologis yang mendalam.

Perubahan kebijakan terjadi setengah tahun setelah Yesh Din, Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel, dan Breaking the Silence, tiga kelompok aktivis Israel, menerbitkan sebuah laporan tentang apa yang mereka gambarkan sebagai “invasi sewenang-wenang” ke rumah-rumah pribadi Palestina.

Mereka mengatakan praktik itu “secara efektif berfungsi sebagai sarana untuk menindas dan mengintimidasi penduduk Palestina dan meningkatkan kontrol atasnya.”

Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967. Sementara Otoritas Palestina yang diakui secara internasional mengelola zona otonom di dalam wilayah tersebut, Israel mempertahankan kendali keseluruhan dan sering melakukan serangan militer bahkan di daerah yang dikuasai Palestina.

Saat ini, hampir 3 juta orang Palestina tinggal di Tepi Barat, menurut angka resmi Palestina, bersama dengan hampir setengah juta pemukim Israel.

Palestina mencari seluruh Tepi Barat sebagai jantung negara merdeka, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur. Israel mengatakan Tepi Barat adalah wilayah yang disengketakan yang nasibnya harus diselesaikan melalui negosiasi. Sebagian besar masyarakat internasional menganggap wilayah pendudukan Tepi Barat dan permukiman Israel ilegal dan menghambat perdamaian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: