Selama kampanye pemilu, Pedro Castillo mendesak agar kontrak perusahaan pertambangan dinegosiasikan ulang karena selama ini merugikan rakyat dan negara Peru. Jika tidak, dia mengancam akan menasionalisasi perusahaan-perusahaan pertambangan.
Dia juga berjanji akan merombak sistem pensium agar "menguntungkan para buruh", meningkatkan anggaran pertanian dan anggaran pendidikan.
Namun untuk rencana-rencana besar itu, Pedro Castillo perlu menggalang dukungan besar, juga dari kalangan konservatif yang cukup berkuasa di Peru. Di Parlemen, Free Peru hanya menguasai 37 dari 130 kursi. Sedangkan lebih dari setengah kursi di parlemen dikuasai kubu Fujimori, kubu neoliberal dan kalangan konservatif lain.
"Sebelum dia mengambil alih kekuasaan, Castillo perlu mencapai beberapa kesepakatan," kata analis politik Peru, Gonzalo Banda kepada DW. "Dia tidak bisa memperkenalkan reformasi tanpa dukungan parlemen," tandas Gonzalo Banda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: