Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Kekinian Menjamur, Penggunaan Teknologi Wajib Agar Bisnis Berkembang

Bisnis Kekinian Menjamur, Penggunaan Teknologi Wajib Agar Bisnis Berkembang Kredit Foto: Instagram/bittersweet_by_najla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjamurnya bisnis kekinian yang tengah digandrungi oleh masyarakat menginspirasi banyak pelaku bisnis untuk mengadopsi ide bisnis serupa, seperti halnya minuman kopi kekinian, boba, dessert box, hingga produk fesyen lokal seperti tas dan sepatu.

Respons positif masyarakat terhadap berbagai inovasi produk yang dihadirkan pun mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan membantu pemilik bisnis dari skala kecil hingga besar untuk makin tumbuh, khususnya di momen pandemi. Kondisi tersebut pun secara nyata dapat mendukung upaya akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang disebutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, diproyeksikan tumbuh menjadi 7-8 persen pada kuartal II-2021.

Baca Juga: Menimize Perkenalkan Teknologi Permodelan 3D Asli Karya Anak Bangsa

"Tak hanya melalui promosi, sebuah bisnis harus terus mendorong diri untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat menciptakan pembeda dari bisnis lainnya. Perubahan tren yang cepat pun harus dimanfaatkan pelaku bisnis untuk memperbarui ide dalam produk atau layanan yang ditawarkan agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen," kata Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Jumat (17/6/2021).

Banyak sekali kesulitan yang dihadapi saat ingin membangun bisnis. Namun, tantangan sebenarnya adalah bagaimana bisnis mampu mempertahankan eksistensinya agar tidak redup di tengah banyaknya tren dan bisnis baru yang bermunculan.

Tak hanya menghadirkan bisnis yang ngetren, pelaku bisnis juga harus memosisikan diri sebagai konsumen dan melakukan riset pasar agar dapat menciptakan inovasi yang sesuai. Pastikan produk atau jasa yang ingin dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, lalu rencanakan aspek finansial seperti kebutuhan modal dan harga penjualan secara matang. Lakukan upaya ini secara berkala untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

"Tren yang berkembang memang dapat menjadi inspirasi bisnis yang menjanjikan. Namun, diperlukan kecermatan dan kreativitas untuk menghadirkan bisnis yang bisa bertahan lama di tengah ketatnya persaingan pasar," kata Kara Nugroho, Co-Founder & Creative Director PVRA.

Guna menjangkau lebih banyak konsumen, pelaku bisnis harus mengoptimalkan upaya pemasaran produk mereka secara rutin. Salah satu caranya adalah penggunaan media sosial dan platform e-commerce. Penggunaan hal-hal tersebut tentunya membutuhkan perencanaan yang matang mengenai identitas brand dan produk yang ingin dipasarkan sehingga strategi pemasaran dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

"Bisnis Bittersweet by Najla lahir dan besar dari media sosial. Kami percaya selain kualitas produk yang baik, kami harus memanfaatkan media sosial untuk menampilkan beragam pilihan produk kami ke lebih banyak orang. Kami juga mengadopsi pembayaran digital demi kemudahan bertransaksi pelanggan kami, serta menambah kanal penjualan melalui e-commerce," kata Najla Bisyir, Owner Bittersweet by Najla.

Ketika menemukan peluang bisnis pada tren yang sedang hangat, pelaku bisnis harus segera memanfaatkan momentum tersebut sebelum tren yang ada tergantikan dengan hal yang lebih baru. Sebuah bisnis dapat berkolaborasi dengan influencer atau bisnis serupa lainnya agar terjadi persilangan pelanggan dari dua pasar yang berbeda.

Sebagai hasilnya, tren yang menjadi sumber inspirasi bisnis atau produk tersebut dapat bertahan lebih lama. Adanya kolaborasi juga dapat menciptakan inovasi pada produk yang ditawarkan, menghasilkan beragam promosi menarik, serta menjawab lebih banyak permintaan dan kebutuhan pasar.

"Sebagai pegiat usaha, kita harus terbuka terhadap segala bentuk inovasi, diskusi dan kolaborasi positif, seperti yang rutin kami lakukan antar sesama anggota komunitas Tangan Di Atas. Hal ini dapat menjadi solusi praktis untuk saling berbagi tips dan strategi dalam meningkatkan layanan dan produk bagi konsumen. Untuk itu, bergabung ke dalam komunitas merupakan langkah strategis yang selalu didorong oleh komunitas Tangan Di Atas," tutup Ibrahim Mochamad Bafagih, Presiden Komunitas Tangan Di Atas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: