Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3.000 ATM di China Bisa Cairkan Yuan Digital ke Uang Tunai

3.000 ATM di China Bisa Cairkan Yuan Digital ke Uang Tunai Kredit Foto: Foto: AFP.
Warta Ekonomi, Jakarta -

China terus melaju dengan adopsi mata uang digital bank sentral (CBDC) ketika bank-bank besar meluncurkan sejumlah besar ATM bertenaga yuan digital.

Yuan digital - CBDC yang dikendalikan oleh The People's Bank of China (PBoC) - sekarang tersedia untuk penyetoran dan penarikan di lebih dari 3.000 ATM di seluruh Beijing, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan Jumat.

Baca Juga: China Tes Yuan Digital Untuk Pembayaran Gaji

Dilansir dari laporan Cointelegraph (19/6/2021), cabang Bank Industri dan Komersial China di Beijing telah menjadi bank pertama yang sepenuhnya mengaktifkan pertukaran yuan digital di ibu kota China dengan mendirikan lebih dari 3.000 ATM yang kompatibel dengan mata uang digital.

Bank Pertanian China (ABC), bank besar lain yang terlibat dalam tes CBDC China, juga telah mengerahkan lebih dari 10 ATM di daerah Wangfujing, jalan perbelanjaan utama di Beijing.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, bank milik negara memulai debut ATM digital yuan Januari ini, memungkinkan pelanggan di cabang-cabang tertentu di wilayah Shenzhen untuk menyetor dan menarik mata uang digital.

ABC telah secara aktif terlibat dalam mengembangkan dompet untuk mata uang digital.

Pemerintah China telah secara aktif mempromosikan yuan digital di ibukota melalui lotere mata uang digital sebagai bagian dari percontohan yuan digital yang sedang berlangsung.

Negara bermaksud untuk mendistribusikan 40 juta yuan digital ($ 6,2 juta) kepada penduduk Beijing dalam kampanye "amplop merah" yang memungkinkan para peserta untuk menghabiskan hadiah mata uang digital pada 20 Juni.

Baca Juga: Bali Dukung Wacana Konser Artis Internasional di Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: