Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkembangan Kasus Paska-Idul Fitri Harus Menjadi Pembelajaran Memperbaiki Penanganan Pandemi

Perkembangan Kasus Paska-Idul Fitri Harus Menjadi Pembelajaran Memperbaiki Penanganan Pandemi Kredit Foto: Instagram/wikuadisasmito

Namun perlu melakukan penilaian di tingkat kabupaten/kota. Jika terdapat kabupaten/kota menunjukkan kenaikan signifikan, maka harus segera ditangani agar tetap terkendali, sehingga tidak meningkatkan kasus di tingkat provinsi maupun tingkat nasional. 

Pembelajaran ketiga, provinsi Bali dan Sulawesi Selatan pada tahun 2020 masuk 5 besar kenaikan tertinggi, pada tahun 2021 posisinya digantikan DI Yogyakarta dan Jawa Barat. Sehingga di tahun ini provinsi 5 besar seluruhnya dari Pulau Jawa yakni Jawa Tengah, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. 

Dan mengingat 5 provinsi ini adalah daerah asal dan tujuan mudik, maka kenaikan tertinggi ini dapat dikaitkan dengan mobilisasi masyarakat selama periode libur Idul Fitri. Faktanya, meskipun sudah diberlakukan periode peniadaan mudik sebelum dan setelah Idul Fitri, mobilitas arus mudik dan arus balik Jabodetabek tetap meningkat signifikan. Mobilitas pun juga terjadi dalam kota dimana terjadi peningkatan mobilitas masyarakat ke pusat perbelanjaan selama periode Idul Fitri. 

Adanya periode penambahan arus balik ke Jabodetabek selama 1 Minggu paska Idul, dapat menyebabkan periode dampak yang ditimbukjan menjadi 1 sampai 2 Minggu. Dampak dari suatu periode libur panjang biasanya terjadi 4 - 6 Minggu lamanya, namjndengan adanya periode tambahan ini, bisa saja dampak dari pwridoe Idul Fitri ini bisa saja bertahan selama 7 - 8 minggu. 

Dan keadaan di tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Dimana tahun 2021 masyarakat sudah lelah setelah berjibaku dengan pandemi selama lebih dari 1 tahun. Sementara keinginan untuk menjalani kehidupan normal, dan menjalankan roda ekonomi harus dilakukan.

"Untuk itu seluruh lapisan masyarakat perlu gotong royong dan bahu membahu menghadapinya. Pemerintah perlu untuk terus menguatkan penanganan hingga level terkecil dengan melakukan tindakan-tindakan konkrit dalam waktu genting, dan masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan," pungkas Wiku. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: