Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Disangka-sangka, Penolakan Jokowi Maju Pilpres Lagi Mengalir Deras!

Tak Disangka-sangka, Penolakan Jokowi Maju Pilpres Lagi Mengalir Deras! Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ternyata banyak yang ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju kembali di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk 'Sikap Publik Nasional terhadap Amendemen Presidensialisme dan DPD'.

Persentase responden yang ingin Jokowi maju kembali di Pilpres 2024 mencapai hingga 40,2 persen.    Meski demikian, persentase tersebut kalah dari jumlah responden yang tidak setuju Jokowi maju kembali. Persentasenya mencapai 52,9 persen.

"Sekitar 52,9 persen menyatakan tidak setuju, sementara yang setuju 40,2 persen," ujar peneliti sekaligus Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando di Jakarta, Minggu (20/6).

Baca Juga: Wacana Jokowi 3 Periode, Bos PDIP Blak-blakan: Tak Elok...

Baca Juga: Masukan Berkelas Pengamat untuk Jokowi, Isinya Bikin Syok!

Survei ini juga menunjukkan mayoritas warga (74 persen) menghendaki agar ketetapan tentang masa jabatan presiden dua kali dipertahankan.

"Yang ingin masa jabatan presiden diubah hanya 13 persen, dan yang tidak punya sikap 13 persen," ujar Ade.

Menurut Ade, temuan ini menunjukkan bahwa narasi yang diusung kelompok-kelompok tertentu agar Presiden Jokowi bisa kembali bertarung dalam Pilpres 2024, tak didukung mayoritas responden.

"Memang dukungan terhadap gagasan untuk mencalonkan Jokowi kembali sebagai presiden nampak cukup tinggi, yakni sekitar 40 persen," kata Ade.

Survei nasional SMRC tersebut dilakukan pada 21-28 Mei 2021. Penelitian melalui wawancara tatap muka ini melibatkan 1072 responden yang dipilih melalui metode penarikan sampel random bertingkat (multistage random sampling). Sementara, margin of error penelitian lebih kurang 3,05 persen.

Baca Juga: Kasus DBD di Bali Melonjak di Awal Tahun, Tembus 1.566 Kasus!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: