Rizal Ramli Blak-blakan Soal Kapasitas Jokowi: Mas... Mas... Gitu Kok Mau 3 Periode

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom senior Rizal Ramli menilai permasalahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah kemampuan untuk menangani krisis yang terbilang minim.

Karena itu, ia menilai bahwa rakyat harus dihadapkan pada krisis yang datang bertubi-tubi.

“Selain soal tidak sinkronnya Niat-Kata-Tindakan, masalah utama Presiden Jokowi adalah kapasitas yang sangat minim untuk tangani krisis: gagal ekonomi-gagal pandemi-gagal kurang korupsi,” cuitnya dalam akun Twitternya @RamliRizal, seperti dilihat, Selasa (22/6). Baca Juga: Kaget Banget! Tiba-Tiba Aktivis Papua Bilang Musuh Pak Jokowi Banyak, Seperti Bunglon-Bunglon di..

Selain soal tidak sinkronnya Niat-Kata-Tindakan, masalah utama @jokowi adalah kapasitas yg sangat minim untuk tangani krisis: gagal ekonomi-gagal pandemi-gagal kurang korupsi. Mas.. Mas @jokowi gitu kok mau 3 periode. Mas lagi dijeremuskan oleh para penjilat ???? ????

— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) June 22, 2021

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan situasi saat ini bukti bahwa Presiden Jokowi tidak layak untuk melanjutkan kepemimpinannya setelah 2024.

Karena itu, ia menyebut ada pihak yang ingin menjerumuskan Jokowi melalui wacana masa jabatan presiden tiga periode. Baca Juga: Jokowi 3 Periode, Qadari Jelaskan ke Refly Harun: Mana Bisa Pemimpin Tolak Maunya Rakyat?

“Mas.. Mas Jokowi gitu kok mau 3 periode. Mas lagi dijeremuskan oleh para penjilat,” tukasnya.

Sementara itu, sebelumnya muncul komunitas yang memberikan dukungan untuk pasangan capres dan cawapres Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang. Baca Juga: Beredar Foto Jokowi yang Diklaim "Siap Tiga Periode"

Hal tersebut dicetuskan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.

Ia sebelumnya melakukan acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu (19/6).

Komunitas Jokpro dibentuk atas dasar dukungan terhadap Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.