Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jabar Terima Suplemen Kesehatan Rp6,8 Miliar, 25.000 Botol Prioritas Nakes di Zona Merah

Jabar Terima Suplemen Kesehatan Rp6,8 Miliar, 25.000 Botol Prioritas Nakes di Zona Merah Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemprov Jabar
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemda Provinsi Jawa Barat menerima bantuan 25.000 botol suplemen kesehatan senilai Rp6,8 miliar dari Rhea Health Tone (RHT) untuk meningkatkan imun dalam rangka pencegahan COVID-19. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima bantuan tersebut melalui telekonferensi  dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga: 'Merapat' ke Prabowo setelah Megawati, Aksi Ridwan Kamil Disentil: Kadrun Bisa Mabok Ini

"Alhamdulillah kami terima bantuan untuk pemerintah provinsi Jawa Barat dari Rhea kerja sama dengan berbagai pihak sebanyak 25 ribu botol RHT senilai Rp6,8 miliar," ujar Ridwan Kamil. 

Pria yang kerap disapa Kang Emil ini memiliki strategi tersendiri untuk menyalurkan suplemen hasil bantuan ini. Pertama, suplemen tersebut dibagikan kepada tenaga kesehatan terutama yang berjibaku di zona merah. 

"Kami akan bagi satu kepada tenaga kesehatan (nakes) yang di CISDI, dan kedua nakes yang ada di zona merah itu diperbanyak perbandingannya satu banding dua," katanya. 

CISDI atau Centre for Indonesia’s Strategic Development Initiatives adalah organisasi nirlaba yang bekerja sama dengan Pemda Provinsi Jabar merekrut ribuan nakes dalam program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa).  

Kang Emil menjelaskan, penyebaran kasus COVID-19 di Jawa Barat cukup berbeda dengan daerah lain. Karena kasus tertinggi hanya berada di dua zona yakni bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) serta Bandung raya.

"Karena Jawa Barat, mohon maaf sama Jakarta agak sedikit beda. 70 persen kasus kami ada di bodebek Bandung raya. Maka urusan pembagian itu kami tidak akan rata tapi proposional. Untuk itu mohon perbanyak ke bodebek, perbanyak ke Bandung raya baru sisanya ke daerah yang terdata secara kasus harian tidak setinggi dua metropolitan tadi," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: