Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi: PPKM Mikro Masih Jadi Kebijakan yang Tepat

Presiden Jokowi: PPKM Mikro Masih Jadi Kebijakan yang Tepat Kredit Foto: Instagram Jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro dan lockdown memiliki esensi yang sama. Keduanya membatasi kegiatan masyarakat karenanya tidak perlu dipertentangkan.

"Pemerintah telah memutuskan PPKM Mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19 hingga tingkat desa atau langsung ke akar masalah, yaitu komunitas," ujar Presiden Jokowi saat konferensi pers terkait Penanganan Covid-19 Terkini yang disiarkan langsung dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (23/6).

Baca Juga: Optimalkan PPKM Mikro, Kemenkes Sebut Telah Tingkatkan Koordinasi Berjenjang

Menurut Presiden Jokowi, pemerintah melihat kebijaksanaan PPKM mikro masih menjadi kebijakan paling tepat dalam konteks saat ini untuk mengendalikan Covid-19 karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat.

Dia yakin jika PPKM mikro terimplementasi dengan baik dan tindakan di lapangan terus diperkuat, laju kasus bisa terkendali. Persoalannya, lanjut Presiden Jokowi, PPKM mikro saat ini belum menyeluruh dan masih sporadis di beberapa tempat. Untuk itu, Kepala Negara meminta gubernur, bupati, walikota untuk meneguhkan komitmennya, mempertajam PPKM mikro, optimalkan posko Covid-19 yang telah terbentuk di masing-masing wilayah desa dan kelurahan.

Presiden Jokowi menekankan, fungsi utama posko adalah mendorong perubahan perilaku masyarakat agar disiplin 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. "Kedisiplinan 3M menjadi kunci dan menguatkan pelaksanaan 3 T, testing, tracing, dan treatment hingga ke tingkat desa," ujar Presiden.

Presiden juga mengajak semua pihak menguatkan disiplin dalam menghadapi wabah ini. "Wabah ini masalah yang nyata. Tidak mengenal ras, atau diskriminasi setiap orang, tidak peduli asal usulnya, status ekonominya, agama, maupun suku bangsa. Semuanya dapat terkena. Ini penyakit yang tidak melihat siapa kita. Jika kita tak berhati-hati dan disiplin menjaga diri, kita bisa kena," ujar Presiden.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: