Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Sumbar Akan Blak-blakan di Hadapan Gus Miftah, Ini Bagian Asyiknya...

Gubernur Sumbar Akan Blak-blakan di Hadapan Gus Miftah, Ini Bagian Asyiknya... Kredit Foto: Instagram/Gus Miftah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keberhasilan Mahyeldi Ansharullah selaku Gubernur Sumatera Barat periode 2021-2024 mencuri perhatian.

Usai dilantik pada Februari 2021 lalu ini sosok yang sangat populer di Kota Padang ini siap mewujudkan visi Sumatera Barat madani, unggul dan berkelanjutan. 

Pria 54 tahun asli Minang yang sebelumnya menjabat sebagai Wal Kota Padang dua periode ini kepada Gus Miftah mengungkapkan, ke depan pemerintah tidak hanya fokus pada kerja tetapi kinerja yang berorientasi hasil.

Oleh karena itu perlu dilakukan optimalisasi proses perencanaan berbasis program yang mendukung visi dan misi.

Dikatakan, untuk mewujudkan visi tersebut dengan melakukan kerjasama, berkoordinasi, integrasi, dan singkronasi dan sinergitas antara Pemprov dengan Kabupaten dan menjalin komunikasi yang baik dengan pusat. Hal itu bertujuan agar kebijakan pembangunan dan keuangan daerah serta program perangkat daerah yang disertai kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 

Bagaimana visi itu akan terwujud, Mahyeldi akan mengungkapkan strategi yang dilakukan lebih lanjut dalam Ngobrol Bareng Gus Miftah bersama Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, Jumat (25/7/2021) pukul 20.30 di iNews. 

Perbincangan selama satu jam menghadirkan kisah inspiratif dari perjuangan hidup seorang Buya Mahyeldi Ansharullah yang lahir dari keluarga sederhana dan kini sukses menjadi orang nomor satu di Sumatera Barat. Selama menjalani kiprahnya melayani rakyat, ia mencanangkan Terwujudnya Sumatra Barat yang Madani, yang menjadi tema utama pembahasan Ngobrol Gus Miftah malam ini.

Gus Miftah menyampaikan hadits Nabi Muhammad SAW bahwa, ada empat golongan manusia di dunia. Pertama, orang berilmu dan berharta. Kedua, orang yang berilmu, tapi kurang hartanya. Ketiga, orang yg tidak berilmu namun banyak memiliki harta. Dan terakhir orang yang tidak memiliki harta dan juga tidak berilmu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: