Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akan Lakukan Isoman? Pastikan Tetap dengan Pengawasan!

Akan Lakukan Isoman? Pastikan Tetap dengan Pengawasan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir mengimbau masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri (isoman) harus memastikan tetap berada dalam pengawasan, baik dari tenaga kesehatan (tenakes) maupun orang terdekat.

"Teman-teman yang isoman jangan sampai tanpa pengawasan. Sebisa mungkin pasien-pasien itu ada yang megang, jangan self-diagnosed," ujarnya dalam dialog virtual Kiat Sehat Isolasi Mandiri, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: Kapasitas RS Penuh, Ahmad Muzani Minta Fasilitas di Kompleks GBK Dijadikan RS Darurat Covid-19

Salah satu alasan pasien isoman harus tetap dalam pengawasan ialah varian delta menimbulkan gejala-gejala yang sedikit berbeda, misalnya napas menjadi berat dan dada membutuhkan tenaga besar untuk menarik napas. Jika hal tersebut terjadi, pasien harus segera mendapat pertolongan dari tenakes, bahkan bisa jadi perlu melakukan rontgen.

"Pas di foto rontgen, kadang hanya satu paru (yang terdampak) kadang kedua sisi parunya. Tahun lalu yang kena pneumonia itu lebih sedikit area yang terdampak, tapi tahun ini area yang terdampak lebih luas," jelas dokter spesialis penyakit dalam itu.

Akan tetapi, dia menjelaskan untuk kondisi tersebut diperlukan kajian lebih lanjut dengan melihat situasi ke depannya.

"Nanti kita lihat ke depannya. Sekarang yang penting masker ini," katanya sambil menunjuk masker yang ia gunakan.

Dia meminta keluarga pasien Covid-19 yang melakukan isoman di rumah tetap menggunakan masker dalam lingkungan rumah.

"Karena satu dan lain faktor, kapastias faskes overload, yang harusnya bisa dilakukan di rumah sakit jadi bertahan di rumah karena tidak dapat akses di RS. Kalau ada yang sakit satu rumah, seharusnya cukup di dia aja. Keluarganya tidak mesti diungsikan," lanjutnya.

Ia menyarankan, pasien Covid-19 agar berada di kamar yang berbeda dengan keluarga yang sehat.

"Kalau orangnya tergolong OTG atau gejala ringan, cukup dia di rumah, kamarnya berbeda, dan jendela-jendela setiap kamar terbuka sehingga sirkulasi udara bagus," terangnya.

Selain itu, dia juga mengimbau anggota keluarga yang lain untuk tidak makan bersama dengan pasien Covid-19. Kemudian, bagi pasien itu sendiri sebaiknya mengonsumsi makanan bernutrisi dan melakukan olahraga ringan untuk mempercepat proses penyembuhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: