Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Manusiawi! Motif Menlu Israel Perdalam Hubungan dengan UEA Usai Pembantaian Gaza Dipertanyakan

Gak Manusiawi! Motif Menlu Israel Perdalam Hubungan dengan UEA Usai Pembantaian Gaza Dipertanyakan Kredit Foto: AP Photo/Gali Tibbon
Warta Ekonomi, Teheran -

Menteri Luar Negeri Israel yang baru Yair Lapid berada di Uni Emirat Arab (UEA) untuk membuka kedutaan di kerajaan Arab itu. Rezim tersebut mengambil langkah aliansi tingkat berikutnya, hanya beberapa minggu setelah pertumpahan darah oleh Tel Aviv di Gaza.

Menjadi menteri Israel pertama dalam kunjungan resmi ke UEA, Lapid secara resmi meresmikan kedutaan rezim di Abu Dhabi pada Selasa (29/6/2021). Lapid juga diperkirakan akan membuka konsulat di Dubai, hampir lima bulan setelah misi tersebut berfungsi.

Baca Juga: Ucap Terima Kasih Netanyahu dan Trump, Diplomat Top Israel Resmikan Kedutaan di Negara Arab Ini

"Pembukaan Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi dengan Menteri Kebudayaan dan Pemuda Emirat," cuit Lapid dengan foto dirinya dan Menteri Kebudayaan dan Pengembangan Pengetahuan UEA Noura al-Kaabi ketika memotong pita, dikutip dari PressTV.ir, Rabu (30/6/2021).

UEA secara resmi membuka kedutaannya di wilayah yang diduduki Israel, yang terletak di bursa saham Tel Aviv, awal bulan ini.

Para menteri Israel sebelumnya telah mengunjungi negara Arab, tetapi Lapid adalah pejabat paling senior yang melakukan perjalanan tersebut. Dan, dia menjadi yang pertama melakukan perjalanan dalam misi resmi.

Selama kunjungan dua hari, ia akan dijamu oleh mitranya dari UEA, Abdullah bin Zayed Al Nahyan, untuk pembicaraan tentang berbagai masalah bilateral.

Kedua belah pihak, yang mempertahankan kerja sama rahasia selama bertahun-tahun mengumumkan hubungan mereka pada Agustus 2020, sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Kunjungan tersebut memiliki arti penting tambahan sejak terjadi beberapa minggu setelah dispensasi politik baru mulai berlaku di Tel Aviv, mengakhiri 12 tahun pemerintahan Benjamin Netanyahu, yang memuji kesepakatan normalisasi yang ditengahi AS dengan UEA dan Bahrain sebagai pencapaian pribadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: