Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Daya Saing, BUMN Klaster Asuransi dan Dana Pensiun Luncurkan IIPFRI dan IPPFLI

Tingkatkan Daya Saing, BUMN Klaster Asuransi dan Dana Pensiun Luncurkan IIPFRI dan IPPFLI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan yang dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG), sebagai Champion Learning Institute dan Champion Research Institute di klaster Jasa Asuransi & Dana Pensiun.

Sebagai tindak lanjut dari penunjukan tersebut, IFG berkolaborasi dengan PT Taspen, PT ASABRI, PT Jiwasraya, dan PT Indonesia Re, telah meluncurkan pusat riset dan pengembangan talenta yaitu Indonesia Insurance & Pension Fund Research Institute (IIPFRI) dan Indonesia Insurance & Pension Fund Learning Institute (IIPFLI).

Dalam peluncuran kedua institute tersebut, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyambut positif kehadiran IIPFRI dan IIPFLI yang segera menjalankan sejumlah program edukasi dan riset dalam rangka meningkatkan daya saing (competitiveness level) BUMN secara global, sebab dalam proses transformasi yang juga melibatkan peran penting BUMN Center of Excellences ini, Learning, Research, and Innovation (LRI) merupakan pondasi prioritas Kementerian BUMN dalam upaya peningkatan daya saing tersebut supaya perusahaan BUMN memiliki dampak positif lebih besar terhadap ekonomi negara dan bangsa Indonesia.

”Kolaborasi dalam pembentukan IIFPLI dan IIFPRI ini menunjukkan peran aktif klaster Asuransi dan Dana Pensiun dalam mendukung pengembangan learning dan research untuk menyumbangkan ide serta gagasan  dalam mendukung pembelajaran. Saya yakin ini semua bisa menjadi landasan yang baik untuk mendukung transformasi dan perbaikan kultur di perusahaan-perusahaan kita di bidang Asuransi dan Dana Pensiun yang tentunya bisa mendorong BUMN yang memiliki benchmark global,” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Baca Juga: Terdampak Pandemi, IFG Tetap Optimis Pertumbuhan Industri Asuransi di Indonesia Besar

”Kita melihat bahwa dunia asuransi merupakan dunia yang berubah dengan cepat dan benar-benar menjadi tantangan buat kita di BUMN untuk mengejar ketertinggalan kita. Berbagai perubahan ini tentunya menimbulkan pertanyaan seperti apa bentuk industri asuransi nanti dan bagaimana kita menyiapkan organisasi kita, talent-talent kita, dan inovasi produk kita untuk bisa beradaptasi pada perubahan zaman,” ujarnya.

Kehadiran Learning dan Research Center merupakan upaya untuk melakukan lompatan supaya bisa mendapatkan gambaran bisnis serta industri di masa mendatang sehingga pada saat yang sama dilakukan penyiapan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan. ”Bagaimana mempersiapkan talent resources kita agar perusahaan-perusahaan asuransi di bawah BUMN baik IFG maupun perusahaan asuransi sosial bisa benar-benar melakukan lompatan ke depan yang realistis namun juga memberikan dampak signifikan baik layanan kepada pelanggan maupun kondisi keuangan perusahaan-perusahaan kita,” Kartika menjelaskan.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Umum IFG sekaligus Ketua Koordinator BUMN Center of Excellence Klaster BUMN Asuransi dan Dana Pensiun, Rizal Ariansyah, menjelaskan pembentukan kedua institut ini berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-1/MBU/02/2021 sebagai dasar pelaksanaan Transformasi fungsi Learning Center/Corporate University, Research Center, dan Innovation Center BUMN.

Baca Juga: Perkuat Penegakan Hukum, IFG Gandeng Kejaksaan Agung

“IIPFLI dan IIPFRI akan membentuk world class leaders & talents, world class management practices, world class digital capabilities, dan world class technology and innovation capabilities, yang akan membawa sektor Asuransi dan Dana Pensiun Indonesia unggul di kancah global,” ujar Rizal. 

Selain menjadi wadah untuk pembelajaran dan riset yang disesuaikan dengan kebutuhan klaster, IIFPLI dan IIFPRI juga memiliki kewenangan untuk merumuskan kebijakan, strategi, standarisasi, dan tentunya kolaborasi di dalam pelaksanaan dan eksekusi di dalam fokus area klaster di BUMN yang terdiri atas school. ”School sendiri tentunya merupakan wadah pelaksanaan learning yang menjadi strength point atau uniqueness dari setiap BUMN sesuai dengan sub fokus areanya yang nantinya akan diterapkan dalam learning institute,” kata Rizal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: