Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yakin Bantu Pemulihan Ekonomi, Bentoel 'Todong' Pemerintah Perhatikan Regulasi Tembakau

Yakin Bantu Pemulihan Ekonomi, Bentoel 'Todong' Pemerintah Perhatikan Regulasi Tembakau Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten tembakau PT Bentoel Internasional Investama Tbk (Perseroan) berhasil meningkatkan distribusi ekspornya ke 22 negara pada 2020. Nilai ekspor yang sebelumnya sebesar Rp2,7 triliun pada 2019 meningkat menjadi Rp2,9 triliun rupiah pada 2020.

"Perseroan terus berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah dalam berbagai bidang. Bentoel berhasil meningkatkan ekspor pada 2020 ke 22 negara yang nilainya mencapai Rp2,9 triliun," ujar Presiden Direktur PT Bentoel Investama Tbk, Steve Pore, di Jakarta, Jumat (2/7/2021).

Baca Juga: Produk Tembakau Alternatif Solusi Turunkan Prevalensi Perokok

Lebih lanjut dia mengatakan, peningkatan ekspor oleh Bentoel memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional yang sedang diupayakan pemerintah.

"Pencapaian ini tentunya turut memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan ekspor negara dan pertumbuhan ekonomi nasional," ungkapnya.

Akan tetapi, menurutnya, kondisi pada 2021 memberikan beberapa tantangan bagi industri tembakau. Salah satunya adalah kenaikan Tarif Cukai dan Harga Jual Eceran (HJE) tahun ini yang menyentuh angka tertinggi sepanjang sejarah.

Selain itu, perdagangan rokok ilegal juga makin meningkat. Kurangnya tingkat prediktabilitas peraturan dan minimnya insentif untuk mendorong investasi juga menjadi kendala yang memberikan beban bagi industri tembakau.

Ditambah lagi, situasi pandemi Covid-19 juga memberikan kesulitan bagi Perseroan untuk mengembangkan kelanjutan industri tembakau. Oleh sebab itu, Bentoel meminta pemerintah mengeluarkan regulasi dengan kebijakan berimbang untuk mendukung industri tembakau.

"Di tengah situasi sulit ini, kami berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi. Oleh karena itu, kami sangat berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan keberlangsungan industri tembakau dengan mengeluarkan regulasi berimbang bagi seluruh pemangku kepentingan," jelas Steve.

Apalagi, lanjut Steve, industri tembakau termasuk salah satu sektor yang membutuhkan waktu untuk dapat pulih kembali.

"Mengingat saat ini industri tembakau membutuhkan waktu untuk melakukan recovery atas penurunan penjualan yang cukup signifikan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: